Ada Korban Jiwa, Kudus Gencarkan 'Fogging'

Ada Korban Jiwa, Kudus Gencarkan 'Fogging' Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengendalikan DBD di MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalsel, 25 April 2018. (Foto: Kemenag)

Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng),menerjunkan tim penyemprot insektisida (fogging) untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti, Rabu (6/3). Upaya dilakukan usai bayi enam bulan meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD).

Desa Dersalam, Kecamatan Bae, menjadi salah satu sasaran penyemprotan. "Ini merupakan daerah sasaran fogging yang ke-12," ujar Pemegang Program DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus, Eko Hermanto, di lokasi penyemprotan.

Baca juga:
RS Mardi Rahayu Kudus Tangani 148 Pasien DBD
Jangan Berharap 'Fogging' untuk Cegah DBD

Korban merupakan warga Desa Dersalam dan meninggal Sabtu (2/3). Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus, sebelum berpulang.

Sasaran penyemprotan merujuk laporan rumah sakit. Ada pula sesuai informasi dari warga dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.

Warga diimbau menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menyimpan air serta membersihkan bak mandi secara rutin. Fogging bersifat sementara.

Terdapat 29 kasus DBD di RSI Sunan Kudus selama Desember 2018. Meningkat signifikan awal 2019. Menjadi 86 pasien. 

Sepanjang itu, dua korban meninggal dunia. Keduanya warga Jepara, setelah kritis dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

Tren meningkat juga terjadi di RS Mardi Rahayu Kudus. Ada 42 pasien yang dirawat di sana, akhir 2018. Menjadi 91 kasus pada Januari 2019.

RS Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus juga merawat pasien DBD. Ada tujuh jiwa pada Januari 2019. Mayoritas pasien merupakan anak-anak.