77 Kios-Los Pasar Bunder Sragen Akan Direlokasi

77 Kios-Los Pasar Bunder Sragen Akan Direlokasi Pasar Bunder Sragen. (Foto: pasarbundersragen.wordpress.com)

Sragen - Sebanyak 77 kios dan los Pasar Bunder, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), akan direlokasi. Sebab, terdampak proyek pengoperasian jalur ganda kereta api jurusan Surakarta-Madiun.

Kala musyawarah yang melibatkan seluruh pihak terkait di Pendapa Rumah Dinas Bupati, dua pekan lalu, pedagang ingin direlokasi tak jauh dari Pasar Blunder. Alternatifnya di Kompleks Pabrik Gula Mojo.

"Tapi, kami belum tahu progresnya bagaimana. Kabar yang saya terima, masih dalam tahap negosiasi," ujar Lurah Pasar Bunder, Sugiono, di kantornya, Kamis (13/12).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, jarak antara rel KA dengan permukiman atau tempat usaha minimal enam meter. Sedangkan 77 kios dan los tersebut, jaraknya tiga meter dengan rel.

Pernyataan senada disampaikan Yanti, seorang pedagang Pasar Bunder. "Sampai sekarang, belum ada kepastian mau direlokasi ke mana," ungkapnya.

Tapi, kami maunya ya tidak jauh dari pasar. Kalau jauh dari pasar kami khawatir sepi pembeli,” papar Yanti, 39, salah seorang pedagang.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Untung Sugihartono, membenarkan keduanya. Dia juga belum mengetahui, kapan relokasi dilakukan.

"Relokasinya masih diupayakan tempat yang sekira cocok untuk usaha yang sama. (Apakah proses relokasi pada 2019), kita tunggu saja nanti," jawab dia.

Dalam musyawarah yang turut dihadiri perwakilan pedagang, Disperindag, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut, turut membahas status kepemilihan lahan 77 kios. Masih sumir, apakah aset pemerintah setempat atau PT KAI.

Kendati begitu, para pedagang diwajibkan membayar sewa kios dan los saban tahun. Mereka juga diharuskan membayar retribusi dan dana kebersihan kepada pengelola.