31 Desa di Sragen dan Karanganyar Terancam Banjir

31 Desa di Sragen dan Karanganyar Terancam Banjir Presiden Jokowi saat meninjau proyek pembangunan Waduk Gondang, Karanganyar, Jateng, 11 Maret 2016. (Foto: KSP)

Sragen - Sebanyak 31 desa di Kabupaten Karanganyar dan Sragen, Jawa Tengah (Jateng), berpotensi kebanjiran, bila konstruksi Waduk Gondang jebol. Jumlah penduduk yang berisiko terkena dampak mencapai 27.600 jiwa.

Bupati Karangnayar, Yuliatmono, menilai, air akan lari ke Sungai Garuda bila Waduk Gondang jebol. Permukiman penduduk berada di daerah lebih tinggi dari posisi sungai.

"Kalau pun jebol, kecil (kemungkinan) kena penduduk. Ya, memang ada lima desa yang dilewati. Tapi, Sragen lebih banyak, ada 26 desa," ujarnya, baru-baru ini.

Dia pun berharap, bendungan kokoh karena konstruksi dibuat sedemikian kuatnya. Meski begitu, sosialisasi kepada warga terdampak harus tetap dilakukan. 

Pada kesempatan sama, Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, sempat kaget mendengar informasi itu. Namun, menurutnya, banyak manfaat dari pembangunan Waduk Gondang.

"Seperti halnya Waduk Kedung Ombo (WKO), Sragen mendapat pahala, karena air WKO banyak ke Grobogan dan seterusnya. Kalau Waduk Gondang, Karanganyar yang mendapat pahala, karena manfaatnya ke Sragen," ucapnya.

Yuliatmono menambahkan, Waduk Gondang didesain untuk wisata jangka panjang. Sabuk hijau bendungan berupa kebun duren dan dermaganya. "Pengelolaannya, nanti kerja sama antara kementerian dan kabupaten," katanya.

Progres pembangunan Bendungan Gondang mencapai 96 persen dan diprediksi rampung April 2019. Waduk memiliki daya tampung sembilan juta meter kubik dengan area irigasi 4.630 hektare. Sebelum digunakan untuk tampungan air, akan dilakukan sertifikasi keamanan bendungan.

Suplesi air bakunya mencapai 200 liter per detik. "Karanganyar 100 liter per detik dan Sragen 100 liter per detik," beber Kepala Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Budi Sucahyono.