126 Perlintasan Liar Kereta Api Cepu-Tegal Ditutup

126 Perlintasan Liar Kereta Api Cepu-Tegal Ditutup Rel kereta api. (Foto: pixabay.com)

Semarang - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menutup 126 dari 378 titik perlintasan tanpa palang. Pasalnya, kerap terjadi kecelakaan dan menimbulkan korban jiwa.

Sepanjang perlintasan kereta dari Cepu-Tegal yang menjadi wilayah kerja Daop 4, terdapat 512 perlintasan. Namun, mayoritas merupakan perlintasan liar.

"Seratus perlintasan dijaga petugas KAI, atau Dishub (Dinas Perhubungan) atau swasta. Kemudian, 25 titik merupakan flyover dan underpass, 378 titik perlintasan liar tidak terjaga," beber Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, Rabu (31/10).

Penutupan akan dilakukan secara bertahap. KAI Semarang menargetkan 137 perlintasan tanpa palang ditutup pada 2018. "Berhasil melakukan penutupan perlintasan dengan pematokan sebanyak 126 titik (hingga Oktober)," tambahnya.

Dua dari 126 titik yang ditutup, antara Stasiun Brumbung (Demak) dan Tegowanu (Grobogan) ditutup kemarin. "PT KAI selalu berkoordinasi dengan unsur kewilayahan setempat dalam proses penutupan ini," jelas Suprapto.

Terjadi kecelakaan di perlintasan liar di Kabupaten Demak, Selasa (30/10). Mobil yang dikemudikan Muhtarom (60) ringsek, setelah tertabrak kereta api di Desa Kuripan, Karangawen, Demak. Korban tewas di tempat kejadian.

"Para pengguna jalan raya yang akan melintas di perlintasan antara jalur rel dan jalan raya, agar berdisiplin mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada," imbaunya.

"Berhenti di rambu tanda 'STOP', tengok kiri-kanan. Apabila aman, bisa melanjutkan perjalanan. Penjaga pintu dan palang pintu hanyalah alat bantu keamanan semata," tukas Suprapto.