Tol Semarang-Demak Diklaim Dapat Tangani Rob

Tol Semarang-Demak Diklaim Dapat Tangani Rob Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (memakai topi), meninjau lokasi banjir di bawah jembatang tol Kaligawe, Kota Semarang, Selasa (4/12). (Foto: Pemprov Jateng)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin pengerjaan konstruksi jol Semarang-Demak dimulai pada 2019. Proyek bernilai Rp15,3 triliun itu akan dikerjakan selama dua tahun.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, sesumbar, banjir rob di Semarang tertangani setelah proyek tersebut selesai. Alasannya, "Berfungsi sebagai tanggul rob."

Kemudian, tambah dia, bersinergi dengan proyek Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian PUPR. "Pembangunan tanggul, polder, dan rumah pompa," jelasnya.

Pembangunan jalan bebas hambatan Semarang-Demak membutuhkan lahan 1,887 juta meter per segi. Lahan dibagi menjadi dua seksi; Seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak.

Sementara, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, menyatakan, banjir rob di "Kota Lumpia" menggenangi jalan nasional. Peristiwa menyebabkan kemacetan lalu lintas dan terganggunya perekonomian.

Sampai kini proyek dalam tahap lelang investasi. Sudah empat konsorsium lulus proses prakualifikasi. Mereka akan mengikuti tahap selanjutnya, penawaran.

"Jika semua berjalan sesuai rencana lelang, proses penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) bisa dilakukan awal Mei 2019," tutup dia.