Temui Menlu Singapura, Menparekraf RI Dorong Kerja Sama Pariwisata untuk Buka Lapangan Kerja

Temui Menlu Singapura, Menparekraf RI Dorong Kerja Sama Pariwisata untuk Buka Lapangan Kerja Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno saat menemui Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan. Sumber: kemenparekraf.go.id

Nasional, Pos Jateng – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno, berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, terkait upaya meningkatkan kerja sama sektor pariwisata selama pemulihan ekonomi pascapandemi, Minggu (8/5).

Sandiaga berharap, dengan adanya pertemuan tersebut, jumlah wisatawan antara Indonesia dan Singapura akan meningkat. Sehingga bisa mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

"Beliau adalah teman baik. Kami percaya dengan ada upaya pemulihan pascapandemi. Kita berharap bisa meningkatkan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Singapura," ujar Sandiaga seperti dilansir dari situs kemenparekraf.go.id.

Dirinya melanjutkan, kerja sama yang terjalin baik antara kedua belah pihak, salah satunya terlihat dari pariwisata di Batam dan Bintan.

"Sama seperti dengan Batam-Bintan yang memiliki kunjungan cukup tinggi untuk angka kunjungan warga negara Singapura," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan mengungkapkan, dirinya sudah berkomunikasi efektif dengan Menparekraf RI. Lebih jauh lagi, Vivian pun terbuka dengan potensi kerja sama di sektor pariwisata tersebut.

"Kami telah melakukan komunikasi yang sangat baik. Kami berharap Indonesia dan Singapura bisa saling membuka diri pascapandemi COVID-19 dan saya melihat kesempatan itu terbuka sangat lebar, kita pasti bisa melaksanakan itu bersama-sama," sebut Vivian Balakrishnan.

Vivian meyakini bahwa hubungan kedua belah pihak pascapandemi, khususnya dalam sektor pariwisata, dapat ditingkatkan secara signifikan dan menguntungkan masing-masing negara.

"Kita ke depan akan melihat antara kedua negara lebih banyak perjalanan penerbangan pesawat, kapal feri, lebih banyak hotel dibuka, simplifikasi proses untuk pariwisata, dan perjalanan yang lancar seperti sebelumnya. Ini akan menjadi kesempatan besar untuk Indonesia dan Singapura," pungkasnya.