Stok Vaksin Covid-19 Mulai Langka, Begini Penjelasan Kemenkes

Stok Vaksin Covid-19 Mulai Langka, Begini Penjelasan Kemenkes Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi (Foto: Laman alinea.id)

Jakarta, Pos Jateng - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan penyebab kelangkaan vaksin di beberapa daerah yakni vaksinnya belum datang semua. Siti mengatakan, Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin, sementara saat ini baru menerima 130 juta dosis.

"Permasalahan sebenarnya adalah karena memang vaksinnya belum datang semua. Kita butuh vaksin 426 juta dosis. Yang kita terima sampai saat ini 130 juta dosis," kata Siti, Minggu (25/7) sebagaimana dilansir dari laman alinea.id.

Siti menjelaskan, saat ini program vaksinasi Covid-19 sudah menyasar semua umur, termasuk usia 12 tahun ke atas. Kemenkes menilai animo masyarakat mengikuti vaksinasi semakin tinggi.

Siti menambahkan, dari 130 juta dosis vaksin yang sudah diterima, 68 juta dosis didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, dengan total 61 juta dosis sudah tervaksinasi. Sementara sisanya masih berada di gudang farmasi sekira 5 juta dosis. 

"61 juta sudah tervaksinasi. Dari 68 juta yang terdistribusi itu pasti ada sisa, mungkin sekitar 5 persen. Jadi, sudah 65 juta yang terpakai. Yang masih di gudang-gudang farmasi kurang lebih 5 juta. Sisanya ada 65 juta saat ini di gudang Biofarma," ujar Siti. 

Siti melanjutkan, dari 65 juta dosis di gudang Biofarma, 30 juta di antaranya masih dalam bentuk setengah jadi, yang perlu diproduksi selama 3-4 pekan ke depan. Sebanyak 30 juta dosis dalam proses pengujian mutu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Di sisi lain memang jumlah vaksin yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan kita, karena vaksin datangnya bertahap," sambungnya. 

Dirinya menegaskan, 50 persen dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Sebab, kasus Covid-19 di Jawa dan Bali cukup tinggi. Sisanya disebar ke 27 provinsi di luar Jawa dan Bali.
 
"Otomatis pembagiannya akan berbeda-beda," tutup Siti.