Polisi Temukan Penimbunan Minyak Goreng di Sejumlah Wilayah

Polisi Temukan Penimbunan Minyak Goreng di Sejumlah Wilayah Ilustrasi menggoreng. Foto: pixabay.com

Nasional, Pos Jateng - Satgas Pangan Polri menemukan sejumlah kasus penimbunan dan distribusi minyak goreng palsu di sejumlah daerah. Salah satunya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kepala Satgas Pangan, Irjen Polisi Helmy Santika mengatakan, pihaknya telah menangkap para tersangka penjual minyak goreng palsu dengan modus minyak goreng yang dicampur air.

"Jadi modusnya dia menjual minyak goreng yang pertama asli, kedua asli, ketiga asli, lalu keempat yang dijual itu minyak palsu yang sudah dicampur dengan air," kata Helmy di Mabes Polri, Senin (21/2).

Kemudian, di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, Satgas Pangan menemukan 61,18 ton minyak goreng curah yang ditimbun dan hanya dijual ke pelaku industri. Minyak goreng dengan peruntukan kebutuhan rumah tangga itu berasal dari Kalimantan Selatan yang didistribusikan ke Makassar.

Selain wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, Satgas Pangan Polri juga telah mengungkap penimbunan minyak goreng curah di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara. Namun, Helmy tidak menjelaskan lebih rinci berapa banyak minyak yang ditimbun para pelaku tersebut di wilayah Kupang dan Sumatera Utara.

"Kami juga telah menemukan adanya penimbunan minyak goreng di Kupang, NTT, dan Sumatera Utara, ada banyak minyak goreng di sana yang belum dijual ke masyarakat," ujarnya.

Helmy mendorong stakeholder terkait penemuan timbunan minyak goreng di sejumlah wilayah agar bisa segera dijual ke masyarakat. Sehingga, tidak ada kelangkaan minyak goreng di Indonesia.

"Jadi langkah dari Satgas Pangan Polri setelah menemukan stok minyak tadi, akan kita dorong kepada stakeholder untuk dijual ke masyarakat," tuturnya.

Kendati demikian, kata Helmy, sebagian minyak goreng temuan Satgas Pangan Polri tersebut juga akan disimpan tim penyidik Polri dalam rangka proses penyelidikan dan penyidikan untuk menjerat para pelaku penimbunan minyak goreng.

"Kita sisihkan sebagian minyak goreng ini untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan. Sisanya baru dijual ke masyarakat," pungkasnya.