Pendekatan sosial, legislator nilai PPKM mikro efektif

Pendekatan sosial, legislator nilai PPKM mikro efektif Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP, Nabil Haroen. Dokumentasi DPR

Anggota Komisi IX DPR, Muchamad Nabil Haroen, menilai, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro sukses menekan laju penularan Covid-19 di beberapa daerah. Dalihnya, kasus positif menurun dan zona merah berkurang.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran penerapan PPKM mikro melibatkan banyak kalangan masyarakat. Pemerintah pun terus mengevaluasi strategi penanganan pandemi sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat.

"Pemerintah menjalakan PPKM dengan pelibatan pendekatan sosial. Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," ujarnya, Kamis (4/3).

Dalam konteks pendekatan sosial, dicontohkannya dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, pesantren, serta ormas yang berkomitmen. Pun demikian dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Meski demikian, Nabil mengakui, pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya, harus dipilih mana yang paling tepat.

Menurutnya, bisa jadi pendekatan di suatu provinsi lebih baik dibandingkan provinsi lainnya. Juga demikian dengan pendekatan kabupaten/kota. "Pemerintah (memiliki) instrumen yang tepat untuk menganalisa itu dan dengan indikator yang jelas, kebijakan bisa diterapkan secara maksimal."

Mengenai bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, baginya, bertujuan menjaga perekonomian sasaran. Program padat karya dan dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), misalnya.

"Di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal. Jadi, prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif, dan produktif kembali bangkit," tuturnya.

Baginya, kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat harus saling melengkapi dalam mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi. Jika kesehatan membaik, ekonomi diyakini pulih.

"Pastikan dulu bahwa kesehatan membaik. Kita bangun dan pulihkan dulu ekosistem ekonominya agar menggerakan semua pihak," katanya.

Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menjadi salah satu daerah yang sukses melaksanakan PPKM mikro. Kini, tidak ada lagi zona merah ataupun oranye di "Kota Anggrek".

DKI Jakarta juga demikian. Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menilai, keberhasilan ini karena ada dukungan masyarakat dengan aktif menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Keberhasilan berikutnya di Jawa Timur (Jatim). Sebanyak 16 kabupaten/kota di sana kini menjadi zona kuning dari sebelumnya zona oranye.