Pemerintah Sediakan 17 Telemedisin Gratis Dampingi Pasien Omicron

Pemerintah Sediakan 17 Telemedisin Gratis Dampingi Pasien Omicron Ilustrasi tenaga medis. Foto: unsplash.com

Nasional, Pos Jateng - Pemerintah menyediakan 17 platform telemedisin untuk mendampingi pasien varian Omicron yang tengah melakukan isolasi di rumah secara gratis.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jika dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan, sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.

“Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedisin untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” kata Nadia dalam keterangannya, dikutip dari laman Kemenkes, Rabu (12/1).

Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Dari sisi tracing, tambah Nadia, Kemenkes akan juga menggencarkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulannya.

Sebelumnya, Kemenkes mencatat penambahan konfirmasi Omicron di Indonesia sebanyak 92 kasus. Tambahan tersebut membuat total konfirmasi Omicron per Senin (10/1) mencapai 506 kasus.

Nadia mengungkapkan bahwa penambahan kasus konfirmasi Omicron masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Dari 506 kasus konfirmasi hanya 84 kasus yang merupakan transmisi lokal.

Ia menambahkan, selain kasus konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (10/1) terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari S Gene Target Failure (SGTF).

“Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian di mana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat,” imbuhnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat mengenai potensi lonjakan kasus, mengingat karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.

“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,” tandasnya.