Pembangunan Pabrik Pipa di KIT Batang Targetkan Mampu Serap 500 Pekerja

Pembangunan Pabrik Pipa di KIT Batang Targetkan Mampu Serap 500 Pekerja Presiden Joko Widodo saat menghadiri groundbreaking pembangunan pabrik Wavin B. V. di KIT Batang. Sumber foto: tangkapan layar akun Youtube Sekretariat Presiden

Nasional, Pos Jateng – Wavin B.V, produsen pipa asal Belanda melakukan pembangunan pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dengan nilai investasi sebesar R1,9 Triliun. Pembangunan pabrik di atas lahan seluas 20 hektare ini ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia hingga 500 orang.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, nantinya hasil produksi Wavin B. V. bukan hanya dipasarkan di kawasan Asia Tenggara, namun hingga Eropa. Menurut Bahlil, pihaknya bersama beberapa kementerian teknis lainnya akan memberikan fasilitas dan pengawalan investasi dengan baik.

“Dari September 2020 kami melakukan pendekatan dengan Wavin. Awalnya Wavin akan investasi ke Vietnam, namun setelah kami berikan tawaran yang baik, alhamdulillah sekarang bisa hadir untuk groundbreaking. Adapun pembangunan pabrik pipa ini merupakan yang terbesar dan produksinya tidak hanya untuk Asia Tenggara dan Pasifik, tetapi juga akan diekspor ke Eropa,” kata Bahlil, saat melaksanakan groundbreaking di KIT Batang bersama Presiden Joko Widodo, Senin (3/10).

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyampaikan, selain menciptakan lapangan pekerjaan, realisasi investasi Wavin B. V di Indonesia bisa meningkatkan cadangan devisa negara di tengah kondisi dunia yang sedang sulit. Ia pun mengapresiasi Wavin B. V. yang telah berhasil membuat Indonesia menghentikan impor pipa di masa depan.

“Terima kasih pada Wavin yang sudah memberikan kepercayaannya pada Indonesia. Tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari sebuah investasi. Begitu sebuah negara sudah dicap tidak baik sebagai investasi, tidak akan ada yang mau datang ke negara kita. Dan kalau sudah tidak ada yang datang, maka kita harus impor barang dari luar. Meskipun dunia pada posisi krisis finansial, tetapi di Indonesia masih di percaya investasi perusahaan-perusahaan besar di dunia,” ujar Jokowi.