PDIP: Peradaban Jakarta Mundur

PDIP: Peradaban Jakarta Mundur Kondisi rehabilitasi gedung SMP Negeri 203 Jakarta Timur, Minggu (6/10). (Foto: Dok. pribadi)

JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Panji Virgianto, mempersoalkan penurunan spesifikasi rehabilitasi 147 gedung sekolah pada 2019. Karena berdampak dalam jangka panjang.

"Kaya penggunaan genting beton. Memang enggak salah. Tapi, spec (spesifikasi, red) yang dipakai sekarang kaya tahun '90-an. Mundur peradaban kita. Kenapa enggak sekalian pakai terpal?" ujarnya seraya mencibir, saat dihubungi, Rabu (9/10).

Baca: Spesifikasi Rehab Gedung Sekolah DKI Buruk

Padahal, dia mengingatkan, ini Ibu Kota. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) lebih besar daripada provinsi lain.

"Jangan samakan dengan daerah lain. Untuk rehab sekolah membutuhkan bantuan (pemerintah) pusat," imbuh mantan Ketua DPC PDIP Jakarta Selatan (Jaksel) itu.

Spesifikasi yang digunakan sekarang, ungkapnya, membuat waktu perawatan lebih cepat. Karena bukan kualitas terbaik. Imbasnya, anggaran rehab akan lebih sering dianggarkan.

"Ini berpotensi jadi 'bancakan'. Nanti yang dikorbankan dan dirugikan masyarakat. Seharusnya ada anggaran untuk hal bermanfaat lain, malah dialokasikan untuk rehab sekolah terus-terusan," tuturnya.

Dirinya telah melakukan inspeksi ke sejumlah lokasi proyek seperti SMP Negeri 32 di Tambora, Jakarta Barat dan beberapa sekolah di Pancoran, Jaksel. Mayoritas pekerjaan masih dalam tahap pembangunan fondasi.

"Mumpung pekerjaan belum besar, sebaiknya dievaluasi dan dikoreksi sekarang. Jangan nanti-nanti. Terlalu besar risikonya," ucapnya mengingatkan.

Panji melanjutkan, dirinya akan berkoordinasi dengan Fraksi PDIP. Agar memanggil pihak-pihak terkait menyangkut proyek ini. Seperti Dinas Pendidikan dan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov DKI. Lantaran hingga kini alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk.

"Kalau perlu, Gubernur juga kita kasih tahu. Supaya segera ada perbaikan dan enggak terulang di kemudian hari," tutup eks Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu.