Luhut Sebut Omicron Berpotensi Naikkan Jumlah Pasien di RS

Luhut Sebut Omicron Berpotensi Naikkan Jumlah Pasien di RS Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Tangkapan Layar youtube Sekretariat Presiden

Nasional, Pos Jateng - Pemerintah menyatakan varian Omicron berpotensi meningkatkan jumlah perawatan pasien di rumah sakit di Tanah Air dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, varian Omicron ini memiliki kecepatan untuk menginfeksi, sehingga membuat kasus harian terus meningkat tajam.  

"Berpotensi untuk meningkatkan perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat sehingga mengancam sistem fasilitas perawatan rumah sakit," papar Luhut dalam Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1).

Luhut menegaskan, disiplin menjadi kunci mencegah semakin banyaknya orang terinfeksi varian baru ini. Karena tanpa disiplin, maka banyak orang bisa menjadi korban.

Menurutnya, kenaikan kasus dalam sepekan terakhir berdasarkan data yang dihimpun di dominasi dari Jawa dan Bali.

"Jawa-Bali dominasi kasus harian yang naik. Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan menggunakan cara swab tes PCR dengan SGTF (S-gene target failure) untuk mendeteksi kasus varian Covid-19 Omicron. Cara tersebut dinilasi lebih cepat mendeteksi varian baru.

 “Kami akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, dan PCR dengan SGTF, segera kami distribusikan dan segera kita tambah didistribusikan ke daerah-daerah,” tutur Budi.

Budi menyebut, pihaknya yelah menyiapkan 80 ribu tempat tidur rumah sakit mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akiba Omicron. Kemenkes juga akan menaikkan kapasitasnya hingga mencapai 150 ribu tempat.

“Saat ini, masih terisi 5 ribu tempat tidur. Obat-obatan dan tenaga kesehatan sudah kami siapkan, mudah-mudah ini tidak dibutuhkan, karena kami harap yang masuk rumah sakit akan jauh lebih rendah,” katanya.

Di sisi lain, Kemenkes juga akan menggenjot vaksinasi Covid-19 bagi lansia dan anak. Vaksinasi Covid-19 lansia harus disegerakan karena mereka kelompok yang sangat rentan masuk rumah sakit dan wafat.

Sedangkan vaksinasi Covid-19 anak perlu dipercepat karena mereka kelompok yang rawan menjadi sumber penularan. Percepatan vaksinasi lansia dan anak perlu segera dilakukan di DKI Jakarta dan Bodetabek dalam 2-3 minggu ke depan.