Kemensos Bantu Anak Yatim-Piatu dengan Program ATENSI Anak

Kemensos Bantu Anak Yatim-Piatu dengan Program ATENSI Anak Kegiatan program Kemensos ATENSI Anak di Grobogan. Foto: kemensos.go.id

Jakarta, Pos Jateng - Kementerian Sosial (Kemensos) RI membantu anak yatim-piatu akibat pandemi Covid-19 dengan program Asistensi Rehabilitasi Sosial  (ATENSI) ANAK.

Program ATENSI Anak akan memenuhi hak hidup layak, perawatan sosial dan pengasuhan anak, dukungan bagi keluarga, terapi sosial psikologis, pelatihan kewirausahaan, bantuan sosial, dan dukungan aksesibilitas keberlanjutan pendidikan.

“Saya pastikan anak yatim, piatu, dan yatim piatu nanti akan kita bantu melalui program ATENSI Anak. Dukungan yang kami berikan tidak hanya fisik, tapi juga psikososial anak dan keberlanjutan pendidikan,” ujar Mensos, Tri Risma Harini, Rabu (25/8).

Nantinya, lanjut Risma, pihaknya juga menyiapkan Balai Rehabilitasi Sosial menjadi shelter perlindungan anak.

“Balai Rehabilitasi Sosial di bawah Kemensos saat ini juga kami siapkan sebagai shelter perlindungan anak dan keluarga korban Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung program ATENSI Anak dari Kemensos.  Program tersebut untuk menjangkau anak yatim piatu, termasuk anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 diapresiasi.

"Jika program ini tepat sasaran, maka banyak dampak jangka pendek dan panjang bagi tumbuh dan kembang anak," kata anggota KPAI, Jasra Putra kepada Alinea.id, Rabu (25/8).

Apalagi, kata Jasra, program tersebut dilakukan dalam waktu jangka panjang, sehingga anak dan keluarga bisa menjalankan kehidupan sosialnya dengan baik. Menurut Jasra, ATENSI salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam memastikan keberfungsian sosial anak dan keluarga.

"Dalam situasi anak yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua meninggal akibat Covid-19, maka dibutuhkan percepatan program agar bisa dilakukan respons pertama dan utama bagi anak," ujarnya.

Dia menilai dukungan sekecil apapun tentu sangat bermakna bagi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus.

"Asesmen menjadi penting dalam mendapatkan informasi atas kebutuhan anak dalam jangka pendek dan panjang, termasuk soal pengasuhan anak dipastikan berbasis keluarga," kata Jasra.

Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Gisella Tani Pratiwi menilai program ATENSI Anak perlu terus didukung. Apalagi, jumlah anak yang menjadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 begitu banyak.

"Harapan saya program ini bisa dijalankan dengan konsisten, tepat sasaran, dan menjangkau banyak anak yang membutuhkan," kata Gisella.