Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Dosis Kedua untuk Lansia

Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Dosis Kedua untuk Lansia Ilustrasi vaksinasi. Foto: unsplash.com

Nasional, Pos Jateng - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan pemberian vaksin booster kedua, atau dosis keempat bagi warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, kebijakan tersebut sebagai upaya mitigasi peningkatan kasus dan munculnya subvarian baru yang membuat peningkatan kasus Covid-19 akhir-akhir ini.

"Kebijakan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan, untuk mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19," kata Mohammad Syahril dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (23/11).

Syahri menjelaskan, keputusan ini diperkuat dengan adanya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia. Surat edaran berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, pada 22 November 2022.

"Vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya enam bulan sejak booster pertama diberikan," ujarnya.

Syahril menjelaskan, SE tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong pemerintah daerah melangkapi vaksinasi Covid-19 booster kedua bagi lansia. Adapun bagi lansia yang belum melakukan vaksinasi booster dosis pertama, diimbau untuk segera mendapatkan booster pertama.

"Kami mengimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu," katanya.

Lebih lanjut Syahril menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 baik dosis primer, booster, maupun booster kedua juga harus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Terlebih, masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih di bawah 70% dari populasi.

"Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan, mengingat pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta," pungkasnya.