Kemendag Ajak Milenial Berkecimpung di Dunia Ekspor

Kemendag Ajak Milenial Berkecimpung di Dunia Ekspor Ilustrasi ekspor. Foto: pixabay.com

Jakarta, Pos Jateng – Kementerian Pedagangan berupaya memperbanyak pelaku usaha yang memiliki kemampuan ekspor dari kalangan milenial. Hal tersebut untuk mendorong ekspor hasil Indonesia ke mancanegara.

“Kali ini, kami menyasar para pelaku usaha khususnya dari kalangan milenial agar semakin terdorong menjadi eksportir andal produk-produk Indonesia ke mancanegara,” kata Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi, pada kegiatan ‘Eksport Master Class Training’, Minggu (17/10).

Didi juga berharap para pelaku usaha dari kalangan milenial dapat memanfaatkan berbagai program dan layanan ekspor di Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) seperti layanan informasi pasar ekspor, peningkatan kapasitas SDM ekspor, pengembangan desain produk, dan promosi ekspor.

“Para pelaku usaha juga bisa mendapatkan informasi peluang pasar ekspor dari para perwakilan perdagangan RI di negara akreditasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI Kemendag, Heryono Hadi Prasetyo, mengatakan pihaknya akan terus memberikan pelayanan kepada pelaku usaha dan masyarakat umum untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ekspor agar dapat mendorong peningkatan ekspor nasional.

Kegiatan peningkatan ekspor dari kalangan milenial juga dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Kinerja ekspor Indonesia periode Januari–Agustus 2021 mencapai USD 142,01 miliar dengan kinerja ekspor nonmigasnya sendiri sebesar USD 134,13 miliar, naik 37,03 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspor nonmigas pada Agustus 2021 bahkan tercatat sebagai ekspor bulanan tertinggi dengan nilai mencapai USD 20,36 miliar, naik 63,43 persen dibanding ekspor nonmigas Agustus 2020.

Dilansir dari kemendag.go.id, kegiatan ‘Eksport Master Class Training’ ini diikuti 25 peserta yang sebagian besar merupakan pelaku usaha dari kalangan milenial.

Produk yang diusung peserta di antaranya kopi, makanan dan minuman, kerajinan tangan, gula aren, boga bahari, porang, virgin coconut oil, kayu manis, rempah-rempah, dan abon.