Indonesia Ciptakan Vaksin Covid-19 dari Telur dan Nuklir

Indonesia Ciptakan Vaksin Covid-19 dari Telur dan Nuklir Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: unsplash.com

Nasional, Pos Jateng - Indonesia menciptakan vaksin Covid-19 yang memanfaatkan antibodi telur ayam dan bantuan teknologi nuklir yang diberi nama IgY. Sejauh ini, vaksin IgY berhasil lolos uji klinis dan berpotensi menjadi vaksin pasif Covid-19 di Indonesia.

"Keberhasilan uji praklinis diharapkan mempercepat penanganan wabah Covid-19 di Indonesia melalui penyediaan vaksin pasif yang dapat menghambat replikasi virus pada orang yang terinfeksi," kata Peneliti Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan (PRTNT), Hendris Wongso dilansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (4/11).

Ia mengatakan, IgY  telah lama diteliti dan diaplikasikan pada diagnostik maupun terapi penyakit di hewan ternak dan juga manusia. Bahkan, IgY juga diketahui dapat menetralisasi virus SARS.

"IgY yang dihasilkan dalam telur ayam SAN (specific antibody negative) berhasil dimurnikan menggunakan metode kromatografi afinitas. Kemudian IgY anti-Covid-19 ini juga telah dibuktikan dapat berinteraksi dengan antigen protein spike virus SARS-CoV-2 pada uji imunoreaktivitas," jelasnya.

Mengenai peran teknologi nuklir dalam uji praklinis, Hendris menjelaskan, antibodi dari kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling. Setelah dilabeli senyawa radioaktif, lalu diujicobakan pada hewan percobaan dan selanjutnya dilakukan pengujian.

"Lebih jauh, teknik nuklir dalam uji praklinis juga dapat diaplikasikan pada berbagai kandidat obat lainnya, selain antibodi IgY," kata Hendris.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Agus Sumaryanto, memuji hasil koleganya itu. Ia mengatakan, capaian tersebut menjadi bukti bahwa teknologi nuklir juga berperan dalam menyelesaikan Covid-19.

"Capaian ini juga menjadi bukti bahwa teknologi nuklir mempunyai peran dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam penanganan Covid-19," kata Agus.

Agus mengklaim, BRIN akan mendukung dan memfasilitasi berbagai penelitian, khususnya di bidang kesehatan, yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kolaborasi sesama peneliti dari dalam atau luar BRIN menjadi penting untuk mempercepat penelitian berhasil,” pungkasnya.