Dukung Tapanuli Bebas Tuberkulosis, PT Agincourt Resources Canangkan Program ENTAS-TB

Dukung Tapanuli Bebas Tuberkulosis, PT Agincourt Resources Canangkan Program ENTAS-TB PTAR dan Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan saat rakor Program Menuju Tapanuli Selatan Bebas Tuberkulosis (ENTAS-TB) di Puskesmas Batangtoru. Foto: Dok. PTAR

Tapanuli Selatan, Pos Jateng - PT Agincourt Resources (PTAR) berkomitmen menekan kasus Tuberkulosis (TB) di wilayah Tapanuli Selatan dengan meluncurkan Program Menuju Tapanuli Selatan Bebas Tuberkulosis (ENTAS-TB). Pengelola tambang emas Martabe tersebut telah menyiapkan dana Rp450 juta agar program tersebut terlaksana.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis mengatakan, ENTAS-TB merupakan komitmen perusahannya untuk membantu pemerintah mewujudkan kesehatan masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu dari lima pilar implementasi Program Pengembangan Komunitas yang diadakan PTAR.

“Di program kesehatan kami fokus pada revitalisasi dan akselerasi mutu dan layanan kesehatan masyarakat. Misalnya saja peningkatan kualitas kesehatan bagi lansia, remaja sehat, ibu hamil, anak-anak, dan masyarakat umum,” kata Rahmat dalam rilis yang diterima posjateng.id, Senin (25/7).

Berdasarkan data Yayasan KNCV Indonesia, di Tapanuli Selatan terdapat 378 kasus TB. Angka ini setara dengan 36% dari perkiraan 1.037 kasus per 2021. Sementara, dalam Peta Jalan Eliminasi yang disusun Kementerian Kesehatan, target Indonesia pada 2030 yakni 90% penurunan insiden TB dan 95% penurunan kematian TB dibandingkan dengan 2014. 

Sementara itu, Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah mengatakan, Program ENTAS-TB akan secara aktif mendampingi pasien TB di Tapanuli Selatan demi mendukung percepatan eliminasi TB 2030. Secara spesifik, program ini akan melahirkan Dokumen Rencana Aksi Daerah dan Forum Lintas Sektoral untuk eliminasi TB 2030.

Tujuh desa target program ENTAS-TB yakni Kelurahan Aek Pining, Desa Telo, Desa Batuhula, Desa Hapesong Lama, Kelurahan Wek, Desa Terapung Raya, dan Desa Bandar Hapinis.

"Program ini juga akan memperkuat kapasitas petugas kesehatan dan kader TB dalam penemuan secara aktif dan mendorong forum lintas sektor mewujudkan desa percontohan bebas TB di tujuh desa target di dua kecamatan, yakni Batangtoru dan Muara Batangtoru," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan, Sri Khairunnisa, mengatakan Program ENTAS-TB yang saat ini difokuskan di dua kecamatan, yaitu Batangtoru dan Muara Batangtoru, ke depannya bisa diadopsi di kecamatan lain.

"Program yang dilakukan PTAR ini mendukung kegiatan yang sudah Pemkab lakukan. Harapan kami, program ini bisa menjadi pilot project yang diadopsi kecamatan lain guna mempercepat eliminasi TB," katanya.

Sri juga mengapresiasi PTAR yang sudah mengadakan Program ENTAS-TB untuk membantu menuntaskan TB di Tapanuli Selatan dan turut berkontribusi menyelesaikan masalah penyakit menular TB di Indonesia.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Juli 2022, PTAR juga meluncurkan Program Revitalisasi Posyandu di tujuh desa percontohan menuju Desa Sehat Martabe di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru. Program tersebut merangkul Dinas Kesehatan Tapanuli Selatan dan penyedia jasa pelayanan kesehatan CV Sinergi Medika Indonesia.

Revitalisasi posyandu ditargetkan mampu menaikkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak. Selain itu, revitalisasi posyandu dapat meningkatkan strata posyandu dan sistem pengelolaan posyandu di tujuh desa wilayah binaan.