Diduga Akibat Suhu Panas, Gudang Mako Brimob di Semarang Meledak

Diduga Akibat Suhu Panas, Gudang Mako Brimob di Semarang Meledak Dua anggota Brimob Polda Jateng berada di dekat reruntuhan gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). (Foto&keterangan: Antara Foto).

SEMARANG - Sabtu (14/9) pagi sekira pukul 07.00 WIB, telah terjadi ledakan di gudang milik Markas Komando (Mako) Brimob Semarang. 

Dari video viral yang beredar di linimasa Twitter pada Sabtu (14/9), tampak kepulan asap gelap membumbung tinggi di lokasi kejadian, kemudian terdengar ledakan kencang, lalu disusul api yang cukup besar. Hal ini membuat warga sekitarnya panik dan berlarian menjauh dari lokasi kejadian.  

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Rycko Amelza Dahniel menyebutkan, bahwa gudang di Markas Komando (Mako) Brimob Semarang, yang meledak pada Sabtu (14/9) pagi ini, berisi sekitar 30 bahan peledak berbagai jenis. Bahan peledak itu adalah sisa perang yang menunggu dimusnahkan.

"Ada sekitar 30 bahan peledak, paling banyak granat. Menunggu dimusnahkan karena kami tidak punya alatnya," kata Rycko usai mengecek lokasi ledakan di Mako Brimob Semarang, Sabtu (14/9), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Rycko, sudah ada standar prosedur operasional yang ditetapkan atas keberadaan gudang tersebut.

Gudang yang meledak tersebut, kata Rycko, lokasinya terpisah dari gudang amunisi milik Brimob.

Kapolda mengatakan, penyebab ledakan di gudang Mako Brimob itu masih harus menunggu olah tempat kejadian peristiwa, oleh tim penjinak bom dan Inafis setelah lokasi dinyatakan aman.

Ia menjelaskan, proses pendinginan sekitar lokasi masih dilakukan meski tidak lagi terjadi ledakan.

Diduga Akibat Suhu Udara yang Panas

Sementara di tempat lain, Polri menjelaskan sebab ledakan yang terjadi di gudang Kompleks Brimob Semarang pada Sabtu (14/9). Salah satu pemicunya adalah suhu udara. 

Mengutip dari Alinea, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa ledakan yang terjadi di gudang penyimpanan barang bukti di Markas Korps (Mako) Brimob, Srondol, Semarang, Jawa Tengah, merupakan bahan peledak (handak) temuan dari masyarakat sisa perang dunia kedua.

Menurut Dedi, handak-handak sisa peninggalan perang dunia kedua itu adalah bom yang cukup kuat dan memiliki tingkat sensifitas cukup tinggi. 

"Dugaan sementara ledakan tersebut juga dipicu oleh suhu udara panas," kata Dedi saat konferensi pers di Mabes Polri pada Sabtu (14/9).

 

Dua polisi berada di dalam rumah warga yang mengalami kerusakan, akibat ledakan gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom milik Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Penyebab terjadinya ledakan masih dalam penyelidikan polisi. (Foto&keterangan: Antara Foto).

 

Kerusakan dan Korban

Selain itu, ledakan tersebut juga menyebabkan rumah warga yang berada di samping markas polisi tersebut rusak.

Antara memberitakan, Salah seorang warga yang tinggal persis di sebelah markas Brimob Polda Jawa Tengah, Wardoyo (60) mengatakan ledakan tersebut menyebabkan kaca rumahnya pecah.

"Ledakannya beruntun," kata Wardoyo. Namun awalnya ia mengira ledakan tersebut berasal dari latihan personel Brimob. "Temboknya bergetar keras," imbuhnya.

Warga lain yang terdampak ledakan tersebut, Yudi Rahayu (54), mengatakan, bangunan yang meledak tersebut berada di sekitar pagar yang berdekatan dengan permukiman warga. Petugas pun mendata warga yang rumahnya rusak akibat ledakan. 

Peristiwa ini juga menyebabkan satu anggota Brimob Polda Jawa Tengah terluka. Korban telah dilarikan ke Rumas Sakit Umum Daerah Banyumanik, Semarang, untuk mendapat perawatan.

Irjen Rycko mengatakan satu anggota terluka, akibat ledakan tersebut saat berada di dekat lokasi kejadian.

Ia menuturkan meski bersebelahan langsung dengan permukiman, tidak ada korban jiwa dari warga sekitar dalam kejadian itu.

Ia menyebut dampak dari ledakan yang terjadi sekira pukul 07.00 WIB itu antara lain, kerusakan bangunan rumah warga yang berdekatan langsung dengan markas Brimob.

"Kapolsek masih mendata kerusakan rumah warga akibat kejadian itu. Semua diperbaiki, jangan tunggu besok," tegas Rycko. (Ant).