Semarang Tak Lagi Jadi Kota Transit

Semarang Tak Lagi Jadi Kota Transit Ilustrasi. (Foto: Freepik)

SEMARANG - Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dianggap tak lagi menjadi daerah transit. Lantaran tren menginap sehari (back to back) kala pergantian tahun mulai berkurang.

General Manager Aston Inn Pandanaran, Yuni Manicha, menyatakan, penurunan pada 2019 mencapai 30 persen. "Tahun ini hanya 70 persen," ucapnya, Rabu (25/12).

Dengan demikian, menurut dia, "Kota Atlas" kini menjadi daerah wisata. Mengingat rerata pengunjung menginap dua hari atau lebih.

Public Relations Hotel Ciputra Semarang (HCS), Shela Tiara, menambahkan, beberapa tamu memesan kamar satu bulan sebelum perayaan tahun baru. Diprediksi meningkat H-2.

"Saat ini, terpantau masuk di angka 60 persen dan mayoritas menginap dua hari. Okupansi hotel akan mencapai di angka 100 persen pada H-2 tahun baru," tutupnya, menukil Tribun Jateng.