Pengunjung Gunung Kemukus Terus Turun

Pengunjung Gunung Kemukus Terus Turun Pintu masuk menuju objek wisata religi Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen, Jateng. (Foto: Google Maps/Noviardi Prasojo)

SRAGEN - Pengunjung objek wisata religi di Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), terus menurun setiap tahunnya. Diduga karena naiknya harga tiket.

Ini seperti yang terjadi kala ritual tahunan Larap Selambu Makam Pangeran Samudro-Dewi Otrowulan. Di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawan. Minggu (1/9) kemarin.

Pada kegiatan tersebut, jumlah pengunjung diperkirakan turun separuh lebih. Dibandingkan acara serupa tahun sebelumnya.

"Mungkin karena masuk kawasan ini tiketnya naik. Banyak pengunjung mengeluh. Tiket naik dari Rp5.000 jadi Rp10 ribu," kata seorang pedagang di Gunung Kemukus, Suliyem.

Pada hari-hari biasanya, tambah dia, jumlah peziarah yang datang juga sepi. Diduga karena takada atraksi baru.

Sementara, pengelola Kawasan Wisata Gunung Kemukus, Marsellus Suparno, mengklaim sebaliknya. Jumlah pengunjung disebutnya masih banyak. Dari berbagai daerah. Termasuk turis asing.

Kendati begitu, diakuinya, ada tren penurunan. Karena naiknya harga tiket masuk. Efektif berlaku per 1 April 2019.

Harga tiket kini Rp5.000 per orang pada hari biasa. Sedangkan saat libur pasaran Pon Rp6.000 dan Kliwon Rp10 ribu.

Menyusut jumlah pengunjung juga disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sragen, Yusep Wahyudi. Dipengaruhi beberapa faktor.

"Karena di Kemukus, belum ada sesuatu yang baru. Kedua, pengunjung mencari hiburan. Sementara yang negatif-negatif, itu kami singkirkan," tuturnya, mencuplik Suara Merdeka.

Dia melanjutkan, Pemkab Sragen tengah mengembangkan wisata religi di sana. Secara bertahap. Pun menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta pengelola Waduk Kedungombo.