Pedagang Tolak Kenaikan Tiket Taman Kota Purwokerto

Pedagang Tolak Kenaikan Tiket Taman Kota Purwokerto Taman Kota Andhang Pangrenan, Kabupaten Banyumas, Jateng. (Foto: lelungan.net)

Banyumas - Pedagang menolak wacana kenaikan tarif masuk Taman Kota Andhang Pangrenan, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Rencana tersebut dikhawatirkan membuat jumlah pengunjung menyusut.

Seorang pedagang, Marina (35), menyatakan, jumlah pengunjung taman kota tak signifikan dalam beberapa waktu terakhir. "Apa jadinya jika nanti dinaikkan? Pasti tambah sepi," ujarnya, Rabu (13/3).

Mulanya tarif masuk Taman Kota Andhang sebesar Rp1.500 untuk anak-anak dan dewasa Rp2.500. Rencananya menjadi Rp5.000 per orang.

Terdapat 12 pedagang yang berjualan di Taman Kota Andhang Pangrenan. Hanya Marina yang aktif berjualan di hari normal. Dirinya mampu meraup omzet Rp130 ribu pada hari Senin-Kamis.

"Akhir pekan bisa dapat Rp500 ribu. Dengan catatan, teman-teman pedagang lain tidak ikut berjualan," ucapnya.

Menurut dia, pemerintah kabupaten (pemkab) seharusnya menurunkan tarif. Sehingga, menarik minat wisatawan.

Dirinya bersedia tiket naik. Cuma Rp500 per orang. Namun, dengan catatan. Pelayanan dan fasilitas ditingkatkan.

Pedagang di Taman Kota Andhang Pangrenan selalu mengeluhkan sepinya pengunjung terutama pada hari-hari biasa.

Sementara, seorang pengunjung, Dian (25), menilai, Taman Kota Andhang Pangrenan kurang ramah terhadap wisawatan. Fasilitas dan sarananya tak memberikan kenyamanan dan kepuasan.

Seperti Marina, dirinya tak mempersoalkan wacana kenaikan tiket. "Asalkan dibarengi fasilitas dan pelayanan," ungkapnya.

"Fasilitas bermain anak saja di Taman Kota Andhang Pangrenan masih jarang. Kenaikan tersebut dimaksudkan untuk apa?" imbuh dia heran.

Terpisah, Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Lokawisata Purwomas, Kusmantono, memastikan, kenaikan tiket terjadi pada 2019. Namun, belum dipastikan tanggal penerapannya.

"Kemungkinan akan ada pembenahan fasilitas. Seperti wahana permainan anak di Taman Kota Andhang Pangrenan," terangnya. Kebijakan serupa akan diberlakukan di lokawisata Baturraden.