Gunung Sewu Pertahankan Status "Geopark"

Gunung Sewu Pertahankan Status Pemandangan Bengawan Solo Purba yang masuk kawasan Gunung Sewu di Kabupaten Wonogiri, Jateng. (Foto: Google Maps/Agus Tjipto Djati)

WONOGIRI - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) mempertahankan status taman bumi dunia (geopark) untuk Gunung Sewu. Lantaran mendapatkan kartu hijau usai direvalidasi, 24 Juli 2019.

Diklaim taklepas dari upaya pemerintah setempat dalam menjalankan program konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal. Gunung Sewu membentang dari Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng); hingga Pacitan, Jawa Timur (Jatim).

"Konservasi kami gaungkan melalui sarana seni budaya. Setiap setahun sekali, kami menggelar festival geopark dengan menampilkan seni budaya," ucap Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Sentot Sujarwoko.

"Kami juga mengenalkan geopark kepada masyarakat melalui olahraga Gowes Susur Bengawan Solo Purba dan sebagainya," tambahnya. Dia menerangkan, kartu hijau untuk seluruh kawasan Gunung Sewu. Meski setiap pemerintah menjalankan kegiatan berbeda.

Terkait edukasi, para guru dibekali tentang taman bumi dunia yang membentang di Wonogiri dan wajib mengaktualisasikannya melalui pembelajaran. Sekolah pun diminta mengajak siswa mengunjungi Museum Karst atau situs geologi di Gunung Sewu.

Dengan begitu, klaim Sentot, menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar Gunung Sewu. Lantaran membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung.

"Orang berpandangan geopark adalah tempat wisata. Sebenarnya bukan. Namun, keduanya saling terkait. Geopark lebih pada tempat belajar," tutupnya, melansir Solopos.