Pemprov Jateng Gandeng Densus Deradikalisasi Anak Napiter Lewat Ponpes

Kerja sama ini akan fokus pada anak dari keluarga narapidana kasus teroris (napiter) yang perlu mendapat internalisasi nilai agama.
Selasa, 04 Okt 2022 13:36 WIB Author - Muhammad Wahid Aziz

Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan berkolaborasi dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri untuk menekan penyebaran paham radikal. Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan, kerja sama ini akan fokus pada anak dari keluarga narapidana kasus teroris (napiter) yang perlu mendapat internalisasi nilai agama melalui pondok pesantren (ponpes).

Keluarganya kita arahkan, kita dampingi, karena mereka (napiter) sudah kooperatif, memberikan masukan dan info-info ke kita. Nah ini perlu tanggung jawab kita. Dan tadi (Densus) meminta untuk beberapa pondok pesantren bisa terlibat dalam penanganan lingkaran (paham radikal) ini, kata Taj Yasin saat beraudiensi dengan Densus 88, Senin (3/10).

Gus Yasin, sapaan akarab Taj Yasin mengatakan kerja sama dapat membuat putra-putri napiter bisa mendapatkan pemahaman agama serta wawasan kebangsaan yang utuh. Diharapkan setelah keluar dari pondok pesantren, mereka mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan NKRI.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, orang dengan pemahaman radikal punya kecenderungan menganggap pahamnya paling benar. Bisa jadi, hal itu dikarenakan salah memilih guru atau keliru memahami agama.

Karena kecenderungan mereka seperti itu, ya ayo kita dekatkan dengan apa yang mereka inginkan (pelajaran agama). Tetapi yang benar-benar pelajarannya itu kaffah. Benar-benar pelajarannya, pengetahuan (agama) Islam yang tidak disalahartikan sebagian kelompok, katanya.

Baca juga :