Harga Bawang Merah Hancur, Kementan: Banyak Faktor

Seperti di Kabupaten Probolinggo. Disebabkan serangan ulat grayak.
Selasa, 08 Okt 2019 09:53 WIB Author - Fatah Hidayat Sidiq

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui, harga bawang merah di tingkat petani tengah rendah. Faktornya bervariasi. Di setiap daerah pun berbeda-beda penyebabnya.

Bisa karena oversupply akibat panen serentak, kualitas bawang yang rendah, industri pengolahan yang belum berkembang, serta keterbatasan akses pemasaran, ucap Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, di Jakarta, baru-baru ini.

Sedangkan di Kabupaten Probolinggo, dipengaruhi organisme pengganggu tanaman (OPT), Khususnya ulat grayak. Kami akan cek dan tindaklanjuti segera, janjinya.

Dia mengungkapkan, Kementan telah melakukan beragam upaya dalam menjaga stabilitas. Terutama untuk harga di level petani dan konsumen. Seperti memfasilitasi sarana pengolahan dan memperkuat akses pasar.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Sukarman, menambahkan, program pengembangan kawasan bawang merah di Jawa bertujuan stabilisasi pasokan dan harga di kota-kota besar. Sedangkan pengembangan varietas tertentu berorientasi ekspor.

Baca juga :