Data Stok Jagung Berbeda, Kementan-Kemendag Kurang Kompak

Polemik tersebut bisa dimanfaatkan spekulan atau korporasi besar untuk mengambil untung besar dari harga jagung yang tinggi berkepanjangan.
Rabu, 22 Sep 2021 12:03 WIB Author - Muhammad Wahid Aziz

Jakarta, Pos Jateng - Komisi IV DPR RI menyesalkan perbedaan data stok jagung antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terjadi baru-baru ini.

Anggota Komisi IV DPR, Hermanto mengatakan polemik tersebut bisa dimanfaatkan spekulan atau korporasi besar untuk mengambil untung besar dari harga jagung yang tinggi berkepanjangan.

Perbedaan data stok jagung tersebut bisa berdampak pada distribusi dan harga pasar. Juga mengundang ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah, ujar Hermanto dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9).

Hermanto mengatakan, polemik itu mencuat menyusul kenaikan harga jagung untuk pakan ternak sejak Juli 2021. Harga jagung untuk pakan ternak bisa mencapai Rp6.000 per kilogram (kg). Harga tersebut melebihi acuan pembelian yang ditetapkan pemerintah yakni Rp4.500 per kg.

Naiknya harga jagung, jelasnya, terjadi karena ketidakharmonisan sistem koordinasi antar kementerian terkait, tata kelola dan rantai distribusi.

Baca juga :