BKKBN:Jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia menurun

Sedangkan jumlah entitas keluarga yang tercatat di seluruh Indonesia pada 2023 sebanyak 72.516.889 (KK/kepala keluarga). 
Kamis, 30 Nov 2023 22:54 WIB Author - Hermansah

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memasok data yang lengkap, akurat, dan terbarui (up to date) guna mengatasi stunting, kemiskinan ekstrem, serta permasalahan sosial ekonomi lainnya.

Kami berharap data itu menjadi hidup, karena data (hasil) pendataan keluarga ini kalau tidak hidup maka data tidak ada artinya. Data yang hidup itu data yang bisa menakutkan, bisa menggembirakan, mengkhawatirkan, dan mencemaskan. Kalau data tidak pernah membuat Anda gembira, tidak pernah membuat Anda itu cemas, tidak pernah membuat Anda itu khawatir, berarti data itu tidak hidup, kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, saat memberikan sambutan pada Forum Data Keluarga Nasional: Diseminasi Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga dan Verifikasi, Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting Tahun 2023 pada Selasa (28/11) di Gedung Menara Danareksa, Jakarta.

Data yang hidup yakni data dan informasi lengkap, akurat, dan ter-up date (terbarui). Dari hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2023, BKKBN menemukan jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia pada semester pertama dan kedua 2023 menurun sebesar 1,77 juta keluarga.

Sedangkan jumlah entitas keluarga yang tercatat di seluruh Indonesia pada 2023 sebanyak 72.516.889 (KK/kepala keluarga).

Pada 1 September 2023 hingga 31 Oktober 2023, BKKBN melaksanakan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting. Jumlah keluarga berisiko stunting 2023 semester pertama sebanyak 13.123.4182 dan semester kedua berjumlah 11.349.212 keluarga.

Baca juga :