Warga Puntan Semarang Keluhkan Air IPAL

Warga Puntan Semarang Keluhkan Air IPAL Ilustrasi. (Foto: Pemkab Pati)

SEMARANG - Warga mengeluhkan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Lantaran mencemari lingkungan Desa Puntan, Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati.

Air yang keluar berwarna hitam pekat. Juga baunya menusuk hidung. Warga resah dibuatnya. IPAL dibuat pada 2014.

"Mulai mengeluarkan air berwarna hitam serta bau sekitar tiga bulan kemarin. Baunya sangat menyengat. Sampai dalam rumah. Kadang, sampai bikin sesak napas," ujar seorang warga, Trisno.

Warga telah menyampaikan keluhan kepada pengelola. Nahas. Bertepuk sebelah tangan. Takada solusi konkret hingga kini.

Pengurus IPAL sekadar memberikan obat. Agar tak mengeluarkan bau. Cara takefektif. Bau tengik kembali menusuk hidung. Beberapa hari kemudian.

"Kalau pas komplain, terus IPAL dikasih obat. Biar enggak bau. Tapi beberapa hari kemudian, bau lagi. Sampai bosan komplain," keluhnya.

Sementara, pengelola IPAL, Haryono, mengungkapkan, bau tak sedap merupakan kesalahan warga yang memakainya. Kilahnya, tak sekadar menampung buangan dari kloset. Namun, seluruh limbah rumah tangga.

"Dulu sempat mampet. Pas saya bersihkan, ada sikat. Pembalut. Sampai kaos juga ada. Yang parah, minyak bekas cuci piring. Mengeras. Menjadi semacam lemak. Itu menyumbat aliran," tuturnya, menukil Radio Idola.

Terpisah, Kepala DLH Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono, berjanji, bakal ke lapangan. Mengecek keluhan warga.