Tekan Sampah, Pemkab Semarang Akan Kembangkan Belatung

Tekan Sampah, Pemkab Semarang Akan Kembangkan Belatung Budi daya belatung di Bali. (Foto: BALIPOST/Wira Sanjiwani)

SEMARANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berencana membudidayakan belatung dari lalat jenis black soldier fly (BSF) secara massal. Guna mengurangi jumlah sampah organik.

"Belatung jenis ini bisa menjadi pengganti pakan ternak. Sehingga, menjadi solusi tingginya harga pakan ternak. Sekaligus mengurangi jumlah sampah organik," ujar Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Barenlitbangda) Kabupaten Semarang, Anang Dwinanta.

Penggemukan belatung, melansir situs web Pemkab Semarang, dilakukan dengan memberi pakan berupa sampah organik. Berasal dari rumah tangga.

Kebijakan tersebut, klaim dia, selaras dengan rekomendasi Kongres Sampah. Yaitu, mengubah barang sisa konsumsi agar menjadi berkah.

"Umur ekonomis TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Blondo ini tinggal dua tahun. Dengan inovasi ini, diharapkan dapat menjadi solusi pengurangan dan pengolahan sampah organik," tuturnya.

Barenlitbangda memulai mengembangkan belatung BSF di TPA Blondo. Lantaran sumber pakan berlimpah. Kelak, disediakan telur bagi peserta yang berminat membudidayakannya.

Sementara, Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mendorong partisipasi warga. Seperti mengolah sampah organik sebagai pakan belatung.

"Mencari lahan pembuangan sampah baru butuh biaya mahal. Budi daya belatung BSF ini bisa menjadi inovasi mengolah sampah sekaligus memberdayakan ekonomi warga," katanya.