Strategi Pemprov Jateng Antisipasi Banjir dan Longsor

Strategi Pemprov Jateng Antisipasi Banjir dan Longsor Banjir melanda Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jateng, 10 Februari 2018. (Foto: Pemkab Jepara, Jateng)

Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menginvestarisasi tanggul-tanggul kritis untuk mengantisipasi banjir dan longsor. Pemerintah pun menyiapkan 12 eskavator dan pompa air.

"Daerah yang selama ini menjadi langganan rob, juga sudah dipasang pompa untuk menguras genangan," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Air, dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng, Lukito, beberapa saat lalu.

Katanya, banjir merupakan persoalan klasik di Jateng dan butuh penanganan maksimal. Banyak faktor penyebabnya, seperti curah hujan, kondisi daerah aliran sungai (DAS), dan sampah. 

Lukito kemudian mencontohkannya dengan Bendung Guntur, Kabupaten Demak. "Jika curah hujan tinggi, di bendung tersebut terjadi bloking, karena sampah di sungai. Sehingga, menyebabkan air melimpas ke sekitarnya," bebernya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jateng, Moch. Ichwan, menilai, perlu sinergi Dinas Pusdataru dan Dinas Bina Marga dalam membangun infrastruktur untuk mengantisipasi banjir.

"Dalam membangun jalan, harus ada sistem drainase yang maksimal, agar bencana banjir juga longsor bisa sedini mungkin diantisipasi," jelasnya.

Karenanya, Ichwan ingin ada perencanaan yang matang dalam mengantisipasi bencana alam. Misalnya, melakukan peninjauan dan perbaikan tanggul-tanggul kritis. Dengan begitu, banjir tak berulang saban tahun.