Siapkan Tempat Berjualan Terpusat, Pemkab Kebumen Tata PKL Alun-Alun Tahun Ini

Siapkan Tempat Berjualan Terpusat, Pemkab Kebumen Tata PKL Alun-Alun Tahun Ini Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto saat menggelar halal bihalal bersama PKL alun-alun. Sumber foto: kebumenkab.go.id

Kebumen, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen akan melakukan penataan terhadap para pedagang kaki lima (PKL) alun-alun pada tahun ini. Nantinya, semua PKL alun-alun akan dipusatkan di Kapal Mendoan (Mangan Enak Karo Dolan). 

Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengatakan, rencana penataan sejalan dengan aturan Perda yang melarang adanya PKL berjualan di area alun-alun. Menurutnya, penataan harus dilakukan secara bijak sehingga para PKL bisa saling menerima dan memahami.

"Tadi sudah kita sampaikan ke pedagang, mereka akan kita tata. Jadi bukan digusur, tapi kita tata, dibuatkan tempat atau shelter berbentuk kapal di depan gedung Setda, masih di kawasan alun-alun, tapi terpusat," kata Arif saat menggelar halal bihalal bersama para PKL Alun-alun Kebumen, seperti dikutip dari kebumenkab.go.id, Rabu (26/4).

Arif menyampaikan, pembangunan tempat khusus PKL akan dilakukan setelah pelaksanaan Kebumen International Expo (KIE) pada Juni mendatang. Pemkab nantinya akan menyediakan semua kebutuhan pedagang, mulai dari air hingga pembuangan sampah.

"Di situ nanti sudah disediakan air, listrik, pembuangan sampah. Pedagang tidak perlu lagi bongkar pasang tenda untuk dibawa pulang, sudah semi permanen. Grobagnya bisa ditinggal," ujarnya.

Arif memastikan semua PKL yang akan menempati tempat baru tidak dikenakan biaya. Ia berharap, dengan adanya penataan PKL, Kebumen akan terlihat lebih rapi, bersih, dan nyaman untuk para pengunjung.

"Untuk alun-alunnya sendiri nanti akan menjadi ruang terbuka hijau. Untuk kegiatan masyarakat, baik itu olahraga, bersantai, bisa menjadi destinasi baru wisata kota," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Alun-alun, Muhajir menyambut baik rencana Pemkab untuk melakukan penataan terhadap anggotanya.

"Karena kami sadar berjualan di situ aslinya tidak boleh. Sudah ada papan pemberitahuan di situ. Jadi kalau kita mau ditata, dibuatkan tempat yang baru, pastinya kita menerima apa yang menjadi keputusan pemerintah," ujar Muhajir.

Muhajir menambahkan, jumlah PKL alun-alun yang masuk paguyuban sebanyak 150. Namun, jumlah PKL alun-alun di lapangan jauh lebih banyak. Ia berharap semua pedagang bisa terakomodir.