Siaga Hadapi Banjir, Pemkot Semarang Segera Keruk Sungai dan Embung

Siaga Hadapi Banjir, Pemkot Semarang Segera Keruk Sungai dan Embung Kegiatan petugas DPU Kota Semarang saat membersihkan sampah di sungai. Foto: twitter @PU_KotaSemarang

Semarang, Pos Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera membersihkan sampah di sejumlah sungai dan gorong-gorong untuk mengantisipasi banjir akibat cuaca buruk.

Seperti diketahui, BMKG menyebut wilayah Jawa Tengah telah memasuki musim hujan sejak Oktober 2021 hingga awal 2022 dengan intensitas yang cukup tinggi.

Untuk itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya juga akan mengeruk sedimentasi di sejumlah embung agar mampu menampung debit air hujan, salah satunya Embung Muktiharjo Kidul.

“Embung Muktiharjo ini memiliki area seluas 4 hektar di mana tampungan yang dimiliki adalah 178.000 meter kubik. Harapannya daerah sekitar kolam retensi genangannya bisa ditampung untuk selanjutnya masuk ke Kali Tenggang,” kata Hendrar dalam keterangannya di semarangkota.go.id, Senin (20/12).

Hendrar mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai. Karena hal tersebut akan mempengaruhi kinerja rumah pompa. Jika rumah pompa tersendat sampha, maka pengelolaan air tidak akan optimal.

"Sebetulnya ancaman dari sistem pompa kita adalah sampah. Karenanya, kita akan terus berkoordinasi dengan warga sekitar untuk melakukan pembersihan sampah yang menyumbat saluran air. Saya berharap ke depannya semoga masyarakat jadi lebih peduli dan tidak membuang sampah ke sungai,” katanya.

Sebagai informasi, Kota Semarang memiliki 52 rumah pompa dengan 119 unit pompa yang terbagi ke dalam empat wilayah. Khusus yang berada di rumah pompa Muktiharjo Kidul ini memiliki 2 unit pompa dengan kapasitas masing-masing 1.500 liter per detik.