Tito Galang Dana Pemda untuk Bantu Penanganan Banjir Terparah di Aceh Tamiang

Mendagri menilai, dari sejumlah wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah yang mengalami dampak paling parah.
Penulis: Tim copywriter - Selasa, 23 Desember 2025
Mendagri Tito Karnavian menyerahkan bantuan logistik bagi korban bencana hidrometeorologi di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Aceh, Senin (22/12/2025). Foto istimewa
Mendagri Tito Karnavian menyerahkan bantuan logistik bagi korban bencana hidrometeorologi di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Aceh, Senin (22/12/2025). Foto istimewa

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan akan menggalang dana bantuan dari pemerintah daerah (pemda) yang masih memiliki kapasitas anggaran untuk membantu penanganan bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Mendagri menilai, dari sejumlah wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah yang mengalami dampak paling parah, baik dari sisi kerusakan fasilitas umum maupun rumah warga.

Hal tersebut disampaikan Mendagri saat rapat pengerahan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Aceh Tamiang, yang dirangkaikan dengan penyerahan bantuan logistik bagi korban bencana hidrometeorologi di Kantor Bupati Aceh Tamiang, Aceh, Senin (22/12/2025). Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (Purn) Armia Fahmi.

Mendagri menjelaskan, dampak banjir bandang di Aceh Tamiang terlihat sangat melumpuhkan sendi kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut terpantau jelas saat Mendagri melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter pada 29 dan 30 November 2025.

“Dari udara waktu naik helikopter tanggal 29 dan 30 itu, Aceh Tamiang terlihat paling lumpuh. Aceh Besar relatif aman, daerah terdampak tapi aktivitas kota masih berjalan. Di Lhokseumawe, toko dan restoran buka. Kalau ekonomi masih jalan, berarti kondisinya cukup,” ujar Mendagri.

Untuk memulihkan kondisi Aceh Tamiang, Mendagri menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menaikkan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) dari semula Rp2 miliar menjadi Rp4 miliar per kabupaten. Namun demikian, Mendagri menilai tingkat kerusakan yang terjadi memerlukan dukungan dana yang lebih besar.

“Oleh karena itu, kami akan menggalang bantuan dari pemerintah daerah yang masih memiliki anggaran besar. Kementerian Dalam Negeri memiliki data untuk membaca dan memantau kapasitas anggaran pemerintah daerah,” kata Mendagri.

Berdasarkan data yang disampaikan Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol (Purn) Armia Fahmi, kebutuhan mendesak masyarakat terdampak banjir meliputi pakaian, selimut, susu, popok, kebutuhan perempuan, serta kelambu.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat Aceh Tamiang sebanyak 62.169 paket, yang terdiri atas selimut, kemeja, sarung, mukena, pembalut perempuan, beras, dan aneka makanan.

Selain itu, Mendagri menyerahkan bantuan untuk masyarakat Kabupaten Aceh Utara sebanyak 24.266 paket, berupa celana panjang dan kaus (t-shirt), serta bantuan untuk masyarakat Kabupaten Aceh Timur sebanyak 26.334 paket.

Sumber bantuan berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, PT Daehan Global, PT Koin Baju Global, serta PT Panca Prima Maju Bersama.

Turut hadir dalam rapat penyerahan antara lain Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Tenaga Ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lutfi Beta, Dirjen Bina Adwil Kemendagri Syafrizal ZA, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, Bupati beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Aceh Tamiang.

Editor:

Tim Copywriter untuk website daerah Alinea Tek Nusantara

Scroll