Setahun Pimpin Jateng, Ganjar-Yasin Sabet 40 Penghargaan

Setahun Pimpin Jateng, Ganjar-Yasin Sabet 40 Penghargaan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen. (Foto: Pemprov Jateng)

SEMARANG - Pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen genap setahun memimpin Jawa Tengah (Jateng) per 5 September 2019. Setelah berhasil mengalahkan Sudirman Said-Ida Fauziyah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Pada tahun pertama, Jateng menggondol 40 penghargaan berskala nasional. Pelapor LHKPN Terbaik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Juara Umum Top 99 Pelayanan Publik 2019. Misalnya.

Angka kemiskinan pun susut. Berukurang 124,2 ribu orang selama September 2018-Maret 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat, sumbangan Jateng terhadap penurunan kaum papa di Tanah Air mencapai 0,39 poin.

Bagi Ganjar, capaian tersebut tak berarti apa-apa. "Jika rakyat masih mengeluh," ucapnya, beberapa waktu lalu.

Baca juga:
Kantor Gubernur Jateng Kini Pro Disabilitas
Ganjar Perpanjang Capaian WTP Pemprov Jateng
Tiru Jatim, Biaya Pendidikan SMA Jateng Akan Gratis

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini lebih senang memamerkan program yang tepat sasaran. Seperti intensif dan bantuan sosial kepada yang berhak serta pro difabel.

Teranyar, Pemprov Jateng bakal menggratiskan biaya sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) bagi siswa takmampu. Akan dimulai tahun depan. Dengan anggaran yang diajukan Rp1,8 triliun.

Ganjar-Yasin pun berencana membangun 15 SMK anyar. Rencananya dibangun di zona merah. Hingga kini, Jateng baru memiliki tiga sekolah berkonsep asrama tersebut.

Takada gading yang tak retak. Terdapat beberapa "kerikil" dalam setahun perjalanan Ganjar-Yasin. Praktik lancung. Salah satunya.

Padahal, Kendati begitu, sejumlah persoalan masih terjadi di Jateng. Seperti beberapa kepala daerah terjerat korupsi. Kasus dugaan jual-beli jabatan yang melibatkan Bupati nonaktif Kudus, Muhammad Tamzil.

Baca juga:
KPK Tetapkan Bupati Kudus Tersangka Jual Beli Jabatan
Kejati "Cium Aroma" Penyimpangan Banprov Jateng Rp1,14 Triliun
KPK Tetapkan Bupati Jepara Tersangka Suap Praperadilan

Kemudian, dugaan penyimpangan penyaluran dana bantuan keuangan provinsi (banprov) Jateng 2018 senilai Rp1,14 triliun. Untuk Kendal dan Kabupaten Pekalongan.

Ada pula perkara yang melibatkan Bupati nonaktif Jepara, Ahmad Marzuqi. Dia telah divonis tiga tahun penjara dan denda Rp400 juta subsider tiga bulan bui. Karena dianggap bersalah dalam kasus suap gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Kasus-kasus itu seakan merontokkan slogan "Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi" yang diusung keduanya pada "demokrasi prosedural" tahun lalu.

Di sisi lain, Ganjar-Yasin berambisi pertumbuhan ekonomi jatuh tujuh persen. Bukan perkara mudah untuk direalisasikan. Pangkalnya, capaian dalam lima tahun terakhir tak pernah mencapai enam persen. Perinciannya: 5,47 persen (2015), 5,28 persen (2016), 5,26 persen (2017), 5,32 persen (2018), dan 5,37 persen (semester I 2019).

Jika langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut. Demikian pula dengan Jateng. Tetap berupaya merealisasikan target tersebut.

Menata kawasan Borobudur serta mengembangkan Kawasan Industri Kendal dan Brebes. Bahkan, Ganjar sempat mengusulkan 12 program pembangunan unggulan kepada Presiden. Namun, dipangkas menjadi tiga program.

Baca juga:
"Jurus" Jateng Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Pemprov Jateng Sodorkan Tiga Program ke Pusat
Jokowi Dorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Jateng

Pasangan Kompak
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, menurut pengamat politik Teguh Yuwono, keduanya kompak dalam setahun pertama. Namun, Yasin kalah jam terbang. Dus, Ganjar tampak mendominasi pemerintahan.

"Itu risiko, ya. Di mana-mana yang namanya wakil, itu akan efektif kalau yang diwakili itu berhalangan. Gus Yasin karena menjabat wagub, maka hanya bersifat complementer," tuturnya, melansir Antara.

Akademisi Universitas Diponegoro (Undip) ini berpandangan, belum ada lompatan kebijakan bersifat drastis. Keduanya, menurut dia, "Lebih banyak menjaga suasana. Supaya (performa) tidak menurun."

Sementara, Gus Yasin, mengungkapkan, ada pembagian tugas dalam memimpin Jateng. Memedomani regulasi berlaku. Pun kerap berkomunikasi. "Lewat apa saja. Telepon atau WA (WhatsApp)," ujarnya.

"Kalau misalnya Mas Ganjar menghadiri acara apa, terus saya ada ide," tambah Yasin, "Ya, saya ssampaikan. Demikian juga sebaliknya."