Sejak Direlokasi, Omzet Pedagang Pasar Buah Klaten Susut

Sejak Direlokasi, Omzet Pedagang Pasar Buah Klaten Susut Bupati Klaten, Sri Mulyani (kerudung abu-abu), saat berdialog dengan para pedagang saat meninjau Pasar Buah Sungkur di Kabupaten Klaten, Jateng, Jumat (5/7). (Foto: Twitter/@YaniSunarno)

KLATEN - Para pedagang kali lima (PKL) di Jalan Bali, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), pindah ke Pasar Buah Sungkur. Beberapa hari terakhir.

Sayangnya, tak semujur di lokasi sebelumnya. Seperti penjualan. Menurun drastis. Karena sepi pengunjung.

"Sehari baru dapat sekitar Rp500 ribu. Kadang Rp300 ribu," ujar seorang pedagang buah, Maryatun, Jumat (5/7). Dia pindah sejak 10 hari lalu.

Baca juga:
Sabtu, Tenggat PKL Jalan Bali Klaten Berjualan
Membeludak, Peminat Lapak Pasar Buah Hutan Kota Klaten

Saat berjualan di Jalan Bali, dirinya mampu meraup omzet hingga Rp2 juta per hari. Maryatun telah berjualan di sana selama 30 tahun.

Berbeda dengan pedagang baju bekas, Amin. Dirinya tak mendapat kios di Pasar Buah Sungkur. Padahal, telah berjualan 10 tahun lebih di Jalan Bali. Pedagang lain yang baru berjualan sekitar dua tahun, justru mendapat kios.

"Kira-kira setahun lalu, suruh membangun kios. Agar seragam. Terus saya bangun. Habis Rp2,7 juta," katanya.

"Sekarang suruh bongkar. Ya, saya bongkar. Keluar uang lagi. Sekarang mau membangun di pasar buah ini, belum punya uang," ungkap dia.

Terdapat 48 kios di Pasar Buah Sungkur. Lebih sedikit daripada jumlah pedagang yang direlokasi dari Jalan Bali. Sebanyak 75 penjual.

Pedagang yang belum mendapat kios, diminta membuat tempat berjualan sementara. Secara swadaya. Pemerintah kabupaten (pemkab) baru akan menyiapkan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Klaten 2019.

Tak sekadar itu. para pedagang turut mempersoalkan kondisi air. Karena bau amis. Juga terganggung dengan aroma busuk sampah. Di belakang pasar.

Di sisi lain, melansir Kedaulatan Rakyat, pedagang meminta nama tempat berjualan diubah. Menjadi Pasar Milenia. Mengingat beragam jenis barang dan komoditas yang dijual pedagang.

Gayung bersambut. Bupati Klaten, Sri Mulyani, berjanji, akan memberikan bantuan. Rp150 juta. Untuk koperasi pedagang. Pun melengkapi fasilitas pasar.

Pemkab, mengutip Kedaulatan Rakyat, juga berencana mendistribusikan air perusahaan daerah air minum (PDAM) ke lokasi. Sehingga, pedagang bisa menimati air bersih nan sehat.