Santri di Semarang Tabuh Rebana Iringi Misa Natal

Santri di Semarang Tabuh Rebana Iringi Misa Natal Para santri dari Pondok Pesantren Roudlotul Solihin menabuh rebana mengiringi misa Natal di Gereja Katolik Mater Dei, Kota Semarang, Jawa Tengah/Sumber:ANTARA

SEMARANG-Prosesi misa Natal di Gereja Katolik Mater Dei, Kelurahan Lamper Kidul, Kota Semarang, Jawa Tengah, diiringi tabuhan rebana para santri dari Pondok Pesantren Roudlotul Solihin, Rabu (25/12).

Tabuhan rebana para santri tersebut, mengiringi puluhan anak melantunkan lagu berjudul Nandur Rukun yang menceritakan kerukunan antar-umat beragama dan persatuan Indonesia. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang mengendarai sepeda berkeliling ke gereja-gereja pada Hari Natal kagum menyaksikan kolaborasi antar-umat beragama di gereja tersebut.

"Dari perjalanan saya berkeliling gereja, hari ini paling unik. Saya disambut anak-anak menyanyi sangat bagus, sangat kompak, dengan pesan perdamaian dan persatuan. Yang menarik, penampilan anak-anak ini diiringi rebana dari salah satu Pondok Pesantren di Demak," katanya.

Ganjar menilai, bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang sederhana, tetapi mempunyai dampak yang menggembirakan.

"Kita tunjukkan spirit Merah Putih, spirit persatuan Indonesia. Umat Muslim bisa ikut mangayubagya  dalam perayaan Natal ini dengan suasana Indonesia banget, suasana yang lokal dan penuh nilai-nilai kultural. Ini luar biasa," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Solihin KH Abdul Qodir mengatakan bahwa para santrinya ikut memeriahkan perayaan Natal tahun ini untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan dan keberagaman, selaras dengan visi pesantren untuk mencetak santri inklusif yang mau menerima perbedaan.

"Ini salah satu wujud konkret kami untuk melaksanakan visi itu. Kami datang ke gereja ini untuk ikut mangayubagya dengan saudara-saudara Kristiani," katanya.

Menurut Abdul, meski akan muncul pro dan kontra dari hal tersebut, pihaknya lebih menekankan aspek kemanusiaan dan aspek persaudaraan, karena menurutnya misi agama itu yang terpenting adalah kemanusiaan di atas ritual dan sebagainya.

Sementara itu, pemimpin Gereja Katolik Mater Dei Romo Sugihartanto bahagia menyambut kehadiran para santri dari Pondok Pesantren Roudlotul Solihin Demak. 

"Kami sangat bergembira sekali, kita ingin anggota bangsa dan negara membangun persaudaraan. Natal ini sebagai momen untuk meneguhkan kembali semangat persaudaraan dan rawuh-nya (datangnya) Pak Kiai bersama rombongan, ini kebahagiaan bagi kami," katanya. (Ant)