Pohon Perindang Terdampak Proyek Jalan Mesti Diganti

Pohon Perindang Terdampak Proyek Jalan Mesti Diganti Pohon mahoni di Jalan Diponegoro, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng, ditebang karena proyek perbaikan pedestrian. (Foto: Radar Blora/Mahfudz Muntaha)

SLEMAN - Pelaksana proyek peningkatan kapasitas jalan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta kembali menanam pohon perindang. Sebagai ganti pokok kayu sebelumnya yang ditebang.

"Banyak pohon perindang yang terdampak. Terutama yang terkena proyek pelebaran jalan. Kami minta agar ada penanaman kembali," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Dwi Anta Sudibya, Rabu (4/9).

Dia menerangkan, hal tersebut sesuai dengan desain penghijauan. Yang tercantum dalam bestek (detail engineering design/DED) revitalisasi jalan. Jika proyek terpaksa menebang pohon.

Dirinya melanjutkan, pohon perindang di jalan memiliki fungsi vital. Menyerap polusi dari asap kendaraan.

Pohon pengganti diminta sudah berukuran besar. Lantaran khawatir mati, apabila ukuranya kecil.

"Kalau sudah ditanam, perawatannya dari DLH. Jadi, bukan tanggung jawab dinas teknis lagi," tutur Dwi.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP), terdapat sembilan paket pekerjaan peningkatan jalan pada 2019. Juga empat paket peningkatan jembatan dan lima paket pemeliharaan jalan.

Total anggarannya, melansir Antara, sekira Rp140 miliar. Berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun negara (APBN).

Di sisi lain, DLH Sleman telah melelang 100 batang pohon mahoni lebih. Tercantum dalam konsep pengembangan infrastruktur penghijauan. Pagu anggaran sekitar Rp100 juta.