Peternak Sragen Keluhkan Impor Sapi BX di Jateng

Peternak Sragen Keluhkan Impor Sapi BX di Jateng Sapi jenis Brahman Cross (BX) asal Australia. (Foto: fredikurniawan.com)

Sragen - Peternak di Kabupaten Sragen cemas dengan impor sapi Brahman Cross (BX) impor dari Australia ke Jawa Tengah (Jateng). Sebab, dikhawatirkan membuat harga sapi lokal anjlok.

Sekretaris Perkumpulan Peternak Sapi Sragen (PPSS), Bambang Sriwigani, menyatakan, harga timbang hidup sapi BX itu berkisar Rp34 ribu per kilogram. Sedangkan sapi lokal sekitar Rp42 ribu-Rp47 ribu per kilogram.

"Sapi BX dijual sekitar Rp12 juta per ekor. Sementara sapi lokal, harganya bisa menyentuh Rp17 juta per ekor," imbuhnya di Sragen, Selasa (18/12).

Sapi BX, lanjut dia, sudah beredar di Semarang dan Banjarnegara. Pedagang pun sudah membahasnya saat pertemuan di Kalijambe, Sragen, Minggu (16/12).

Menurut Bambang, pedagang tak bisa mencegah impor tersebut. Soalnya, pemerintah mengizinkan pengembangan sapi BX di Tanah Air.

Bahkan, Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan 6.000 sapi BX indukan ke seluruh Indonesia. Perusahaan juga telah menjalin kemitraan dengan banyak kelompok petani (poktan) untuk mengembangbiakannya.

"Memasuki akhir tahun ini, harga timbang hidup sapi lokal mencapai Rp46 ribu per kilogram. Bukan tidak mungkin harganya akan anjlok, setelah masuknya sapi BX itu. Kalau sudah seperti itu, peternak sapi lokal seperti kami ini yang dirugikan," ungkapnya.

Karenanya, Bambang berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen gencar melakukan kontes sapi secara rutin. Tujuannya, memicu semangat peternak serta mempromosikan sapi sasra khas Sragen kepada khalayak.