Petani Ikan di Waduk Kedungombo Boyolali Juga Merugi

Petani Ikan di Waduk Kedungombo Boyolali Juga Merugi Budi daya ikan menggunakan keramba di Waduk Kedungombo di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jateng. (Foto: Google Maps/Margono Topan)

BOYOLALI - Petani Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), juga merugi. Akibat matinya ikan-ikan yang dibudidayakan di Waduk Kedungombo.

"Ada, Pak (kasus kematian ikan). Tapi, tidak parah," ujar seorang petani ikan keramba di Waduk Kedungombo, Gunadi, Senin (1/7).

Baca: Ribuan Ton Ikan di Waduk Kedungombo Sragen Mati

Ikan-ikan dibudidayakan petani di keramba. Jumlahnya mencapai sekitar dua ton. Kerugian sekitar Rp50 juta.

Peristiwa ini disebabkan berkurangnya tekanan oksigen. "(Imbas) perubahan cuaca yang terlalu dingin," ucap dia.

Turunnya tekanan oksigen terjadi sejak Minggu (30/6) pagi. Kini berangsur membaik.

Terdapat 50 petani ikan keramba di Kecamatan Kemusu. Mengembangkan nila, tombro, lele, tawes dan patin. Produksinya mencapai 3-5 ton ikan per hari.

Fenomena tersebut bukan baru sekali terjadi. Rutin setiap tahun. Khususnya kala kemarau. Namun, tak separah insiden 2018.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Rudiyanto, menambahkan, kerugian terbesar dirasakan petani di Sragen. Peristiwa hanya terjadi di Waduk Kedungombo.

"Waduk yang lain, kelihatannya aman. Ini karena terjadi gas amoniak. Dari bawah naik ke atas. Menyebabkan ikan kekurangan oksigen," katanya, menukil detikcom.