Penanganan Stunting Butuh Pendampingan Berkesinambungan

 Penanganan Stunting Butuh Pendampingan Berkesinambungan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah menggelar evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Audit kasus stunting tingkat Kabupaten Klaten, Selasa (15/11). Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Tjokro tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Klaten dan ketua Tim Penggerak PKK Klaten.

Sub Koordinator Kesertaan KB Jalur Khusus BKKBN Jawa Tengah Yuliana menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penurunan stunting di Provinsi Jawa Tengah.

“Di mana salah satu terobosan BKKBN mulai melakukan pendampingan pendekatan keluarga yang berkesinambungan dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, pascamelahirkan, batita, serta balita. Melalui pendampingan keluarga inilah diharapkan risiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk meminimalisir faktor risiko tersebut,” ungkapnya.

Ia menjelaskan di dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting muncul berbagai dinamika yang memerlukan treatment khusus. Sehingga diperlukan kegiatan yang dinamakan audit kasus stunting secara berkala dan berharap melalui kegiatan ini bisa mendukung percepatan penurunan kasus stunting di Provinsi Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Klaten.

Sementara itu Wakil Bupati Klaten juga selaku Ketua Percepatan Program Stunting Yoga Hardaya dalam sambutannya menyampaikan, Pemkab Klaten beserta jajaran bersama-sama dengan sangat serius terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Kami pemerintah Kabupaten Klaten beserta jajaran bersama sama dengan sangat serius terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting. Keseriusan kami bukan didorong oleh orientasi penilaian ataupun target semata bahwa yang kami kerjakan adalah sebuah langkah pengabdian yang tujuannya mulia untuk kesehatan kemajuan Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia,” katanya.

Wabup Yoga berharap kegiatan ini nantinya dapat menjadi bahan evaluasi dan motivasi bagi jajaran Pemerintah Klaten untuk meningkatkan kinerja dalam upaya penurunan stunting di wilayah Kabupaten Klaten. Melalui kegiatan ini juga diharapkan kasus stunting di Kabupaten Klaten bisa turun secara drastis dan atas kerja sama seluruh pihak dan kesadaran masyarakat untuk menurunkan kasus stunting. Semoga Kabupaten Klaten bisa segera bebas dari stunting.

Menurutnya dalam penurunan dan pencegahan stunting, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Kemenag Klaten, khususnya dengan KUA dan Babinsa.

“Sedikit saya sampaikan bahwa dalam penurunan dan pencegahan stunting, kami juga melakukan kerja sama dengan Kemenag Klaten khususnya dengan KUA sehingga persiapan pernikahan lebih dahulu diadakan. Dengan memberikan pendidikan kepada calon pengantin. Di mana edukasi itu mulai dari perencanaan hamil kemudian kehamilan, pemeliharaan dan perawatan anak setelah lahir. Jadi harapan kami, tidak hanya fokus pada anak setelah hadir saja tetapi mulai dari perencanaan sudah kita lakukan edukasi melalui pendidikan pranikah yang dilaksanakan di KUA. Kami juga bekerja sama dengan Babinsa dalam rangka edukasi pentingnya perencanaaan pernikahan dan kehamilan dan asupan nutrisi ibu hamil dan juga untuk bayi setelah lahir.” jelasnya.