Pemkot Pekalongan Bikin Pedagang Batik Jengkel

Pemkot Pekalongan Bikin Pedagang Batik Jengkel Tempat istirahat tol trans Jawa ruas Pemalang-Batang, Jateng. (Foto: Google Maps/takeshi yamagami)Maps/takeshi yamagami

PEKALONGAN - Pedagang batik kesal terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Pangkalnya, belum merespons tawaran pengelola tempat istirahat fungsional tol trans Jawa ruas Pemalang-Batang Kilometer 344.

"Katanya pemerintah mau batik lebih maju dan meningkatkan perekonomian pedagang batik. Mengapa tidak diterima? Ini, kan, aneh," ujar pedagang batik Pasari Grosir Batik Setono, Dini Asiati (48), beberapa saat lalu.

Dia takkan menyia-nyiakan kesempatan tersebut, bila pengelola menawarkan tempat kepadanya. Terlebih, pada waktu arus mudik Lebaran. "Pastinya banyak pemudik mampir ke rest area," ucapnya.

Pengelola menawarkan pedagang batik mengisi 15 lapak di tempat istirahat fungsional. Total luas lokasi, dilaporkan Tribun Jateng, mencapai enam hektare.

Sementara, penanggung jawab tempat istirahat fungsional, Sartono, menyatakan, tawaran diberikan demi memperkenalkan batik Pekalongan kepada publik luas. "Hingga kini tawaran kami belum ditanggapi," ungkapnya.

Setiap pedagang bakal menempati lapak berukuran 3x6 meter. Diyakini memuat seluruh barang dagangan. "Untuk harga sewa, bisa didiskusikan," katanya.

"Kemungkinan kalau tidak ada jawaban sampai rest area dioperasikan, kami akan beri kesempatan menempati lapak ke masyarakat umum," tandas Sartono.