Pemkab Cilacap Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber
Perkuat Ketahanan Siber, Pemkab Cilacap Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber
Dalam upaya serius memperkuat sistem keamanan informasi dan meningkatkan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cilacap resmi meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) dan menggelar Bimbingan Teknis Keamanan Informasi.
Acara penting ini berlangsung di Aula Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Cilacap pada Kamis (19/6).
Kegiatan ini melibatkan ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap. Menurut Sekretaris Diskominfo Amin Muhtada, yang membacakan sambutan Kepala Diskominfo, penyelenggaraan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
"Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan SDM yang kompeten, berintegritas, dan profesional dalam pengelolaan keamanan informasi, penerapan kontrol keamanan yang efektif di unit kerja masing-masing, serta melindungi aset informasi dari berbagai potensi ancaman siber," jelas Amin.
Pada kesempatan yang sama, Amin Muhtada secara simbolis menyerahkan Surat Tanda Registrasi Cilacap Kab-CSIRT. Penyerahan ini menandai resminya Tim Tanggap Insiden Siber Kabupaten Cilacap yang telah terdaftar di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia.
"Mari kita samakan persepsi. Agen TTIS ini diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam upaya deteksi dini terhadap ancaman siber, merespons cepat setiap insiden, melakukan mitigasi dan analisis insiden, memberikan edukasi, membangun kesadaran keamanan informasi, serta menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan kredibilitas sistem elektronik Pemerintah Kabupaten Cilacap," tegas Amin.
Bimbingan teknis kali ini menghadirkan dua narasumber ahli: Ghani Nafiansyah dari kalangan praktisi keamanan siber, serta Arif Risqiantoro, Sandiman Ahli Pertama Diskominfo.
Materi pertama bertajuk "Inside the Hacker’s Mind" yang dibawakan oleh Ghani Nafiansyah, mengajak seluruh agen TTIS untuk memahami perspektif dan metode yang digunakan peretas dalam menembus sistem keamanan. Melalui pendekatan simulasi dan studi kasus nyata, peserta diajak melihat bagaimana celah keamanan dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab, serta pentingnya membangun pertahanan sistem yang proaktif dan adaptif.
Sementara itu, pemateri kedua memperkenalkan para agen TTIS pada Diskominfo Resource Management System (DRMS). Ini adalah platform yang dikembangkan untuk mengelola aset, infrastruktur, dan sumber daya teknologi informasi milik Diskominfo secara terintegrasi. Sistem ini memfasilitasi pencatatan aset TI, pemantauan layanan jaringan, serta pelaporan insiden keamanan secara real-time.
Sumber: Pemkab Cilacap
Komentar