Pembinaan Olahraga Kabupaten Pekalongan Dianggap Turun

Pembinaan Olahraga Kabupaten Pekalongan Dianggap Turun Upacara pembukaan Popda Kabupaten Pekalongan 2019 di Stadion Manggala Krida Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jateng, Kamis (31/1). (Foto: Pemkab Pekalongan)

PEKALONGAN - Pembinaan olahraga di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), dianggap mengalami kemunduran. Khususnya sejak Pekan Olahraga Daerah (Popda) di bawah Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).

"Penyelenggaraan popda, menurut kami, di tingkat SMA turun. Bahkan, penghargaan terhadap anak-anak juga kurang," kata guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) SMA 1 Kandangserang, Sugiharjo.

Pengalaman ini, terang dia, berbeda kala popd menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Tiga tahun silam.

Kala itu, setiap atlet perorangan peraih medali mendapatkan uang pembinaan di atas Rp100 ribu, piagam, dan piala. Kini sekadar Rp76 ribu.

Sedangkan hadiah untuk regu atau tim, Disdikbud memberikan Rp1,2 juta. "Sekarang kurang dari Rp400 ribu," ucapnya.

Karenanya, dirinya berpendapat, "Manajemen pembinaan kurang berjalan dengan optimal. Penghargaan terhadap atlet-atlet berprestasi di dinas ini masih minim sekali."

Harjo melanjutkan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PJOK SMA Kabupaten Pekalongan telah menemui perwakilan Disporapar. "Untuk menyamakan visi-misi," ujarnya, menyitir Tribun Jateng.