Pembangunan Rumah Bersubsidi di Jateng Berhenti

Pembangunan Rumah Bersubsidi di Jateng Berhenti Rumah bersubsidi. (Foto: Kementerian PUPR)

SEMARANG - Pembangunan rumah bersubsidi di Jawa Tengah (Jateng) berhenti. Lantaran kuotanya sudah habis per akhir Agustus 2019.

Akhirnya, pengembang yang memiliki stok takbisa akad kredit pemilikan rumah (KPR). Meski ada beberapa bank yang mempunyai kuota.

"Ini menjadi kendala bagi developer yang sudah ada rumah stoknya, pembeli sudah ada, bahkan persetujuan KPR-nya ada. Tapi, tidak bisa akad," ujar Wakil Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Jateng, M. Andi Kurniawan.

Baca juga:
REI Jateng Minta Kuota Tambahan Rumah Subsidi
Program BP2BT Minim Peminat

"Kami berharap, ada kebijakan riil yang membantu. Minimal proyek teman-teman tetap bisa berjalan atau mutar," tambahnya.

Berdasarkan catatan REI, kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di Jateng pada Agustus 2019 sekitar 350 unit. Sedangkan stok rumah jumlahnya 900-1.000 unit.

REI Jateng juga sedang meminta tambahan kuota. Mengingat pemerintah mengalokasikan sekitar 12 ribu-13 ribu unit rumah se-Indonesia pada 2020.

Apabila takada kuota, menurut Andi, kerugian akan lebih besar. Berdasarkan asumsinya, pengembang berpotensi "buntung" 30-37 persen pada tahun ini.