Pedagang Tak Antusias Berjualan di Pasar Rakyat Kudus

Disinyalir karena terkendala ketersediaan air bersih hingga kini
Penulis: Fatah Hidayat Sidiq - Rabu, 7 Agustus 2019
Pasar Rakyat di Kabupaten Kudus, Jateng. (Foto: KRjogja.com/Thoriq)
Pasar Rakyat di Kabupaten Kudus, Jateng. (Foto: KRjogja.com/Thoriq)

KUDUS - Partisipasi pedagang berjualan di Pasar Rakyat Kudus, Jawa Tengah (Jateng), rendah. Hingga kini baru empat kios yang berjualan. Padahal, terdapat 39 kios dan 217 los.

"Hanya berkisar empat hingga lima kios yang sering kali buka. Selebihnya belum buka," ungkap seorang pedagang Pasar Rakyat, Winti, Rabu (7/8).

Baca: Gratis, Warga Kudus Berjualan di Pasar Rakyat

Kendati begitu, ungkap dia, pembeli mulai ramai berdatangan. Dirinya berjualan sejak pertengahan bulan puasa.

Pasar Rakyat Kudus dibangun pemerintah pusat. Memakan biaya Rp5,69 miliar.

Pantauan di lokasi, hanya tiga kios ditempeli poster atau spanduk nama toko. Selebihnya tiada papan identitas.

Suasana sepi juga tak di dalam pasar. Deretan los. Padahal, para pedagang ikan dan daging Pasar Baru telah diminta untuk mengisinya.

Terpisah, Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus pihaknya telah menyurati para pedagang. Yang bersedia berjualan di Pasar Rakyat.

Menurut Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus, Albertus Harys Yunanto, para pedagang enggan berjualan. Lantaran masih terkendala ketersediaan air bersih.

"Anggaran untuk pembuatan sumur dalam melalui APBD Perubahan 2019, juga belum membuahkan hasil," ujarnya, mengutip Antara. Padahal, dana yang dibutuhkan sekitar Rp30 juta.

Editor:

Fatah Hidayat Sidiq adalah editor di posjateng.id

Scroll