Pedagang Keluhkan Pungutan Uang Keamanan Pasar Johar

Pedagang Keluhkan Pungutan Uang Keamanan Pasar Johar Ilustrasi pasar. (Foto: pixabay.com)

Semarang - Pedagang di Pasar Johar relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) mengeluhkan pungutan uang keamanan yang dilakukan Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Rayon Pasar Johar.

"(Pungutan) sudah jalan empat hari, tanpa ada kesepakatan dari semua pedagang di Pasar Johar," ujar seorang pedagang buah, Tri, Kamis (8/11).

Pungutan liar tersebut, ditujukan untuk setiap mobil yang masuk ke dalam area Pasar Johar relokasi MAJT. Mobil pikap kecil dikenai Rp3.000 dan Rp5.000 untuk truk.

Menurut Tri, pungutan itu bakal berdampak pada menurunnya omzet. Sebab, distributor dan pembeli mulai enggan masuk ke Pasar Johar.

"Tidak cuma mobil distributor saja, pembeli yang datang pun ditarik uang keamanan," bebernya.

Pernyataan senada disampaikan Agus, sopir truk yang membawa toge. Katanya, baru kali ini harus membayar uang keamanan.

"Sebelumnya, tidak ada selama tiga tahun saya antar toge," bebernya, mengutip tribunjateng.com. Agus biasa membawa toge dari Purwodadi.

"Kalau tiap hari masuk disuruh bayar uang keamanan, ya, lama-lama memberatkan kami juga. Kami tidak setuju adanya pungutan uang keamanan," tandasnya.