Ojol Geliatkan UKM Semarang

Ojol Geliatkan UKM Semarang Pengunjung menikmati hidangan pada Festival Kuliner Go-Food di Kota Semarang, Jateng, Selasa (3/7). (Foto: Antara Foto/R. Rekotomo)

SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengklaim, keberadaan ojek dalam jaringan (online) atau ojol menggeliatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam dua tahun terakhir.

Pertumbuhan sektor ini, terang Kepala Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Kota Semarang, FX Bambang Suranggono, mayoritas di sektor kuliner. Lantaran operator ojol menyediakan jasa pengantaran.

"Banyak orang yang sebelumnya bekerja, memilih membuka usaha sendiri dengan berjualan melalui aplikasi. Seperti Go-Jek," ucapnya.

Dia melanjutkan, sebanyak 1.700 UMKM telah terhubung dengan ojol. Tumbuh signifikan sejak awal 2018. Lantaran prospek bisnisnya cerah.

"Dengan Go-Jek, seorang pengusaha makanan cukup membuka usahanya dengan modal yang tidak terlalu besar. Tapi, jangkauan pasarnya sangat luas," katanya.

Pernyataan tersebut dibenarkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Semarang, Arnaz Agung Andrasmara. Dicontohkan dengan restoran Padang miliknya. "Di tempat saya itu, 30 sampai 40 persen pendapatannya dari ojek online," ujarnya.

Menurutnya, ekosistem bisnis berbasis teknologi membuat aktivitas usaha efisien. Diharapkan tren positif tersebut terjaga. Sehingga, perekonomian daerah terus tumbuh.

Arnaz menambahkan, sektor ini juga berdampak kepada para pengemudi ojol. Lantaran bisa diandalkan sebagai mata pencarian utama.

"Pemerintah daerah harus terus mendukung. Agar iklim usaha di Semarang dapat terus melahirkan banyak pengusaha kecil," tutup dia, menukil detikcom.