OJK Latih Ibu-Ibu di Bantul Soal Literasi Keuangan

OJK Latih Ibu-Ibu di Bantul Soal Literasi Keuangan Wakil Bupati Bantul, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Kepala Eksekutif LPS dan Chairman Infobank Media Group beserta Peserta Pelatihan. Foto: bantulkab.go.id

Bantul, Pos Jateng - Sejumlah ibu rumah tangga di Kabupaten Bantul sebagai pengelola keuangan keluarga sekaligus pelaku usaha mendapatkan Pelatihan Literasi dan lnklusi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengharapkan peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.

“Peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan dan pelaku usaha perempuan diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Bantul yang sejahtera,” papar Joko seperti dikutip dari bantulkab.go.id, saat Dialog Literasi dan Inklusi Keuangan di Pendopo Manggala Parasamya, Kompleks Kantor Bupati Bantul, Jumat (12/5).

Sebagai informasi, sasaran peserta Dialog Literasi dan Inklusi Keuangan dengan tema Meningkatkan Cakap Keuangan Perempuan Kabupaten Bantul ini adalah pelaku UMKM Bantul yang didominasi perempuan. Kegiatan ini dipandu oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi dengan materi Pentingnya Literasi Keuangan agar Perempuan Tidak Tertipu Pinjaman Ilegal; Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta dengan materi Produk Bank yang Bisa Diakses oleh Perempuan; serta Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih dengan materi Menyimpan Uang denga Aman. Kegiatan juga dihadiri Wagub Bantul dan Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto.

Selanjutnya, Joko menuturkan para perempuan yang memiliki peran penting ini perlu dibekali dengan ilmu keuangan dari berbagai praktisi. Sehingga ia menilai sinergi antar instansi dan stakeholders dapat mengoptimal literasi dan keuangan ini.

“Hal ini membutuhkan sinergi antar instansi dan stakeholders terkait dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya bagi perempuan dan pelaku usaha perempuan,”  tutur Joko.

Joko menambahkan, saat ini Pemkab Bantul terus mendorong peningkatan kontribusi sektor jasa keuangan formal terhadap ekonomi produktif. Sehingga pengelolaan keuangan yang baik mulai dari lingkup rumah tangga dapat menghasilkan perekonomian yang baik sampai tingkat kabupaten.

“Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya mendorong peningkatan kontribusi sektor jasa keuangan formal terhadap ekonomi produktif melalui pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi daerah, dan penguatan sektor ekonomi prioritas,” tutup Joko.