Masyarakat Lereng Merapi Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Masyarakat Lereng Merapi Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan Penampakan Gunung Merapi dari Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, 28 Desember 2018 pagi. (Foto: Twitter/@BPPTKG)

Magelang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah (BPBD Jateng) meminta masyarakat Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten yang tinggal di lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan. Sehingga, sigap kala status gunung naik level.

"Yang jelas, mereka harus selalu memantau perkembangan melalui BPPTKG. Setelah itu, ambil langkah-langkah, kalau memang ada peningkatan (status)," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Jateng, I Ketut Artana, di Kabupaten Magelang, Jumat (22/2).

"Tapi saya yakin, masyarakat yang ada di Merapi, menurut saya, masyarakat yang sudah tangguh menghadapi kemungkinan-kemungkinan Merapi erupsi, seperti misalnya kejadian 2010," imbuh dia.

Baca juga:
Aktivitas Gunung Merapi Masuk Fase Baru
Status Waspada Merapi Terpanjang
Magelang Siap Tampung Pengungsi Merapi dari Boyolali

Sedangkan kepada pemerintah daerah, Artana meminta mulai mempersiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara maupun akhir. "Itu harus benar-benar disiapkan," jelasnya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, menambahkan, kawasan rawan bencana (KRB) III mencakup 19 desa di Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Sawangan. Sebanyak 53.572 jiwa tinggal di sana. 

BPBD Kabupaten Magelang bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, tambahnya, telah mengadakan rapat koordinasi seiring kian aktifnya merapi. Pun sudah melakukan pemetaan secara detail.

"Pak Bupati memerintahkan detail kebutuhan logistik berapa, tiga hari pertama berapa. Setelah itu, kita harus bagaimana, sudah semua dengan indeks masing-masing orang per orang per hari empat ons," tutupnya.