Magelang Berlakukan Status Darurat Kebakaran Hutan Merbabu

Magelang Berlakukan Status Darurat Kebakaran Hutan Merbabu Kobaran api membakar hutan di kawasan puncak Gunung Merbabu terlihat dari Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng, Kamis (12/9). (Foto: Antara Foto/Mohammad Ayudha)

MAGELANG - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Magelang, Jawa Tengah (Jateng), memberlakukan status darurat kebakaran hutan Gunung Merbabu. Penetapan berlangsung sejak 11 September hingga sepekan.

"Dengan demikian, jadi kita lebih siap untuk upaya-upaya penanganan darurat," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Jumat (13/9).

Baca juga:
Lereng Gunung Merbabu Kembali Terbakar
Kebakaran Hutan Merbabu Meluas
Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup

Dengan demikian, menurut dia, upaya penanganan lebih terarah. Seperti mendirikan dapur umum di Basecamp Suwanti. Guna mendukung suplai logistik penanganan pemadaman.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Supranowo, melanjutkan, pihaknya menerjunkan seluruh sumber daya. Untuk memadamkan api.

Dana takterduga bakal dipakai. Jika dibutuhkan. Namun, mencuplik detikcom, menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

Menurut prediksi Balai Taman Nasional (BTN) Merbabu, luas lahan terbakar mencapai 225 hektare. Tersebar di tujuh titik pada tiga daerah: Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, dan Boyolali.

Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengisyaratkan, akan dilakukan bom air (water bombing). "Ada kemungkinan," ujarnya.

Hal tersebut menjadi salah satu opsi pemadaman. Lantaran takbisa menggunakan hujan buatan. "arena tidak ada awan," jelas dia.